Prabowo Ajak Masyarakat Pesantren Berpolitik

Kamis, 17 Oktober 2013 – 17:23 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto mengajak masyarakat di kawasan pondok pesantren untuk berperan aktif dalam memajukan pembangunan demokrasi. Salah satu caranya dengan berpartisipasi melalui kegiatan politik.

Hal ini dikatakan Prabowo saat menyerahkan dua ekor sapi kurban kepada Pondok Pesantren Darul Amal, Sukabumi, Jawa Barat. Ia didampingi mantan Dubes Indonesia untuk RRC Mayjend TNI (Purn) Sudrajat selaku pembina pondok pesantren.

BACA JUGA: Penguasa dari Dinasti Politik Cenderung Serakah

"Salah satu bentuk partisipasi itu adalah politik. Politik lah, yang sampai saat ini yang membawa kita untuk merealisasikan cara bagaimana kita bisa merubah nasib," kata Prabowo dalam keterangan pers tertulisnya, Kamis (17/10).

Menurut Prabowo, masyarakat yang berpolitik untuk perubahan lebih baik patut dihargai. Upaya itu, sambung, Prabowo sesuai dengan ayat Al Quran yang berbunyi 'Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum manakala kaum itu tidak berusaha untuk mengubah nasibnya sendiri'.

BACA JUGA: Andi Mallarangeng Ditahan di Rutan Jaktim Cabang KPK

"Karena itu, kita harus hargai orang-orang yang mau dan sanggup untuk berpolitik. Menawarkan diri untuk mengabdi kepada rakyat, itulah arti sebenarnya politik," paparnya.

Prabowo menambahkan, masyarakat Indonesia bisa mengubah jalan hidupnya dengan memilih pemimpin-pemimpin politik yang baik dan mengutamakan kepentingan rakyat. Ia juga meminta masyarakat agar mencari tahu seperti apa sebenarnya kondisi bangsa saat ini.

BACA JUGA: LHI Pilih Tetangga Kader PKS yang Kaya Raya

Mantan Danjen Koppasus itu mengingatkan agar masyarakat jangan mau disetir oleh segelintir elit politik.

"Rakyat harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa Indonesia adalah negara yang besar, negara yang sangat kaya tapi rakyat kita masih banyak yang miskin," tegasnyanya.

Lebih lanjut Prabowo menjelaskan bahwa sejak dirinya menjadi letnan dan melakukan latihan militer di daerah Jampang Kulon Sukabumi beberapa tahun lalu, kondisi masyarakat masih sama seperti dulu dengan sekarang.

"Makanya Rakyat kita sampai kapanpun akan tetap miskin, Jika tidak ada perubahan. Intinya adalah rakyat harus memilih, mau terus seperti ini, terus miskin di tengah-tengah melimpahnya kekayaan bangsa kita, atau bangkit membangun Indonesia yang jauh lebih baik," tandasnya. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pekerjaan Rumah Sutarman Andai Jadi Kapolri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler