Prabowo Bukan Omon-Omon! Anggaran Kesejahteraan Guru Naik Rp 16,7 T

Jumat, 29 November 2024 – 09:48 WIB
Presiden Prabowo Subianto resmi mengumumkan kenaikan gaji guru ASN dan honorer.  Foto Humas Kemendikdasmen

jpnn.com - Presiden Prabowo Subianto mengumumkan kenaikan alokasi anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN mulai 2025.

Menurut Prabowo, anggaran kesejahteraan guru tahun depan akan meningkat menjadi Rp 81,6 triliun, naik sebesar Rp 16,7 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.

BACA JUGA: Wahai Para Guru PPPK, SK Menteri Segera Terbit, Siap-siap ya

Kebijakan ini bukan omon-omon. Prabowo mengumumkannya saat berpidato dalam agenda puncak peringatan Hari Guru Nasional 2024 di Velodrom Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (2/11/2024).

"Hari ini saya agak tenang berdiri di hadapan para guru, karena saya bisa menyampaikan bahwa kami walau baru berkuasa satu bulan, kami sudah bisa umumkan bahwa kesejahteraan guru bisa kami tingkatkan," ujar Prabowo.

BACA JUGA: Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Kuburannya Akan Digali untuk Ekshumasi

Saat itu Presiden kedelapan RI itu menekankan pentingnya peran guru dalam pembangunan bangsa.

Prabowo juga mengumumkan berbagai kebijakan baru yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

BACA JUGA: Pilkada Dramatis: Paling Sial Rohidin Mersyah, Jakarta Bisa Berdarah-darah

Presiden menguraikan bahwa pemerintah telah meningkatkan anggaran untuk kesejahteraan guru Aparatur Sipil Negara (ASN), Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), serta guru non-ASN.

Adapun guru ASN akan menerima tambahan kesejahteraan sebesar satu kali gaji pokok.

Sementara, tunjangan profesi guru atau TPG bagi guru non-ASN dinaikkan menjadi Rp 2 juta per bulan.

Presiden mengatakan bahwa anggaran untuk kesejahteraan guru ASN dan non-ASN juga dialokasikan untuk kegiatan sertifikasi bagi para guru di seluruh daerah.

"Tahun 2025, terdapat 1.932.666 guru yang berserfitikat pendidik, yaitu 64,4 persen, terdapat peningkatan sebanyak 650 guru bersertifikat dibanding tahun 2024," katanya.

Sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas dan profesionalisme guru, sebanyak 806.486 guru ASN dan non-ASN yang telah memenuhi kualifikasi pendidikan Diploma IV (D4) atau Sarjana (S1) akan mengikuti program Pendidikan Profesi Guru (PPG) pada 2025.

Selain itu, pemerintah akan memberikan bantuan pendidikan bagi 249.623 guru yang saat ini belum memiliki gelar D4 atau S1 untuk melanjutkan studi mereka.

Bentuk dukungan untuk guru non-ASN yang belum bersertifikasi, kata Presiden, akan diberikan bantuan dana tunai melalui transfer perbankan.

Bantuan dana tunai ini menurutnya sedang dirancang bersama Badan Pusat Statistik (BPS) untuk membantu kelompok tersebut.

"Jumlah penerimanya akan disampaikan pada tahun 2025. Sekarang oleh BPS sedang dihitung dan dicari, baik nama dan alamat persis, siapa yang berhak menerima manfaat tersebut," tutur Prabowo.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa kebijakan ini adalah bagian dari langkah konkret pemerintah untuk memastikan guru mendapatkan penghargaan yang layak atas kontribusi mereka dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.(ant/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler