jpnn.com, JAKARTA - Tim Kampanye Nasional Joko Widodo - Ma'ruf Amin (TKN Jokowi - Ma'ruf) menilai kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno panik melihat survei terbaru SMRC yang menempatkan elektabilitas mereka tertinggal 20 persen dari petahana. Karena itu, kubu Prabowo meragukan kredibilitas SMRC.
Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily mengatakan, wajar jika kubu Prabowo curiga dengan lembaga-lembaga survei yang memenangkan petahana dengan selisih di atas 20 persen seperti SMRC, LSI Denny JA, Cyrus Network, Populi Center, Indikator Politik Indonesia, dan lain-lain.
BACA JUGA: Hasil Survei Internal BPN Prabowo â Sandi, Selisih 5 Persen
"Kenapa mereka curiga? Ya, karena mereka kalah jauh," kata Ace dalam keterangan yang diterima, Senin (11/3).
Untuk menutupi kekalahannya, lanjut Ace, mereka membuat seakan-akan ada survei internal. Survei internal yang dibuat mereka ini tujuannya sederhana, untuk menghibur diri mereka sendiri dan memberikan motivasi kepada pendukungnya supaya tidak jatuh semangat.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Lima Partai Perolehan Suaranya tak Tembus 1 Persen
"Lembaga survei SMRC itu melakukan survei tidak ada kaitannya dengan kami. Mereka independen dalam melaksanakan survei. Hasilnya sama dengan lembaga-lembaga survei yang lain," kata Ace.
BACA JUGA: Hasil Survei Internal BPN Prabowo – Sandi, Selisih 5 Persen
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Hanya Sembilan Partai Lolos PT 4 Persen
Politikus Partai Golkar ini justru menyampaikan, patut dicurigai jika ada hasil survei yang berbeda dengan tujuh lembaga survei lainnya. Menurut dia, menilai lembaga survei itu harus berdasarkan atas rekam jejaknya.
"Publik perlu kritis terhadap hasil survei dari lembaga survei yang partisan. Lihat dulu track record lembaga survei tersebut. Sandingkan dengan hasil lembaga survei yang lain. Kalau hasil surveinya nyeleneh sendiri patut diduga lembaga survei tersebut sedang membangun framing politik," kata dia. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Daripada Sibuk Ejek Kartu Prakerja, Kubu Prabowo Sebaiknya Lakukan Ini
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga