Prabowo dan Jokowi Adu Konsep Berdayakan Koperasi

Sabtu, 05 Juli 2014 – 23:25 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Debat calon presiden dan calon wakil presiden putaran terakhir yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sabtu (5/7) malam berlangsung sengit. Saling serang dengan pertanyaan dan jawaban mewarnai debat yang dipandu Rektor Undip, Prof Sudarto Hadi itu.  

Salah satu contohnya ketika Prabowo Subianto melancarkan pertanyaan menyerang ke arah Joko Widodo (Jokowi), namun justru berbalik. Hal itu terjadi ketika Prabowo menanyakan pernyataan Jokowi saat kampanye di Indramayu.

BACA JUGA: Prabowo: Lebih Mudah Datangkan Sapi dari Australia

Versi Prabowo, saat itu Jokowi menyatakan nelayan tidak butuh koperasi. Padahal, kata Prabowo, koperasi soko guru pertanian di Indonesia.

"Saya agak kaget dengan pernyataan Pak Jokowi saat kampanye di Indramayu. Bapak menyatakan petani tidak perlu koperasi, padahal petani soko guru pertanian kita. Apa maksud pernyataan Bapak?" tanya Prabowo.

BACA JUGA: Makin Yakin Konsultan Politik Asing Terlibat Kampanye Hitam ke Jokowi

Pertanyaan ini dimentahkan Jokowi dengan menyatakan bahwa mungkin Prabowo salah membaca berita atau salah mendengar. Sebab, kata Jokowi, koperasi memang soko guru pertanian sehingga tidak mungkin seorang Jokowi mengatakan seperti itu.

"Terima kasih Pak Prabowo. Mungkin Bapak salah baca, atau salah dengar. Semua tahu koperasi soko guru pertanian kita, jadi tidak mungkin seorang Jokowi menyatakan itu," kata capres nomor urut 2 itu.

BACA JUGA: Jokowi Paparkan Pentingnya Kemandirian Desa

Hanya saja, lanjut Gubernur DKI Jakarta nonaktif itu, di desa ada beberapa hal yang harus dituntaskan berkaitan perangkat dan kelembagaannya. Apalagi desa akan menerima kucuran dana sebagai amanat Undang-undang desa.

"Desa punya BUMD, bisa bentuk koperasi dan lain, tapi menurut saya perlu koperasi. yang terpenting diperlukan sekarang di desa harus bisa mandiri," tegas Jokowi.

Dia mencontohkan, jika ternak yang diberikan kepada desa harus ditempatkan di sebuah kandang yang sama. Tujuannya agar peternakan bisa memproduksi energi terbarukan dari kotoran sapi.

"Sehingga dari kotoran sapi bisa diarahkan pada produksi energi, sehingga desa bisa swasembada energi dan swasembada daging sendiri. Saya kira pengelolaan seperti itu yang diperlukan desa," tandasnya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pendukung Prabowo-Hatta di Kursi VIP Lebih Seru


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler