jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah sudah mendengar kabar adanya pelarangan terhadap Calon Presiden Prabowo Subianto melaksanakan salat Jumat di sebuah masjid di Kota Semarang, besok (15/2). Dia pun langsung mengaitkannya dengan persaingan antara Presiden Jokowi dengan Prabowo.
"Saya agak curiga bahwa memang kaki tangan kekuasaan itu terlalu jauh itu untuk intervensi hal-hal yang sifatnya itu pribadi. Orang pergi salat Jumat kan peribadatan pribadi," ucap Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (14/2).
BACA JUGA: Debat Capres: Kalau Tensi Meningkat, Jokowi Bisa Ofensif
BACA JUGA: BPN Prihatin Dengar Kabar Prabowo Subianto Tak Boleh Jumatan di Masjid Kauman
Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyebut bahwa ada banyak keluhan dari tim pemenangan Prabowo - Sandiaga, karena gerakan mereka untuk bertemu masyarakat dibatasi.
BACA JUGA: Kebijakan Pertama Prabowo jika Menerima Mandat Sebagai Presiden
Seharusnya, KPU maupun Bawaslu aktif mengadvokasi pelaksanaan pemilu yang independen. Bahkan, masalah ini seharusnya juga menjadi perhatian menteri dalam negeri, kapolri maupun menko polhukam. Bila perlu Presiden Jokowi juga bicara.
"Bicara dari panggung istana, presiden, presiden ini gak paham yah? Dia (seharusnya) ngomong begini; eh itu masjid tidak ada larangan. Siapa pun itu boleh salat di mana pun. Jangan main-main ngelarang orang," tutur Fahri.
BACA JUGA: Fahri Minta Jokowi Tak Sembarangan Lempar Isu soal Negara Lain
BACA JUGA: Fahri Minta Jokowi Tak Sembarangan Lempar Isu soal Negara Lain
Laporan lain yang diterima Fahri dari tim Prabowo -Sandi adalah, capres 02 itu dibatasi bertemu masyarakat, dibatasi jumlah orang yang datang ke acaranya. Kondisi tersebut menurutnya tidak sehat. Bahkan bisa memunculkan persepsi sebagai ketidakadilan.
Politikus asal NTB itu menginginkan penyelenggaraan pemilu harus adil dan netral. Dia juga mendorong tim Prabowo - Sandi lebih aktif, termasuk Bawaslu dan KPU dan stake holder terkait lainnya.
"Itu Bawaslu, KPU harus segera teriak dong. Bilang itu enggak boleh ada larangan-larangan begitu. Orang mau salat di mana urusan dia lah. Nanti gak jumatan malah diomongin. Orang mau jumatan dilarang," tandas Fahri. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Prabowo Baru Beri Janji, tetapi Harus Bisa Bantah Klaim Keberhasilan Jokowi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam