Prabowo Dinilai Gagal Menjelaskan Gagasan soal Hankam di Debat Capres

Rabu, 10 Januari 2024 – 10:40 WIB
Peneliti senior imparsial Al Araf saat diskusi di Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (9/1/2024). Foto: Imparsial

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Centra Initiative Al Araf menilai Capres RI 02 Prabowo Subianto gagal dalam menjelaskan gagasannya tentang pertahanan dan keamanan dalam Debat Kandidat pada Pilpres 2024 di Jakarta, Minggu (7/1).

Penilaian itu diutarakan Al Araf saat menjadi pembicara dalam diskusi publik yang digelar Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan di Sadjoe Cafe & Resto, Tebet, Selasa (9/1).

BACA JUGA: Kubu Prabowo Minta Bawaslu Beri Sanksi Tegas kepada Capres Pengumbar Data Menyesatkan Ini

Al Araf memberi poin plus untuk Capres RI 01 Anies Baswedan lantaran berani bicara soal broker yang dinilai berperan kuat dalam industri pertahanan nasional.

"Capres 01 yang bicara soal ini dengan istilah perdal (perusahaan dalam)," ujar Al Araf.

BACA JUGA: Detik-Detik Pembunuhan Sopir Taksi Online di Sukabumi, Pelakunya Sadis

Dia mengatakan bila diberi skor, paslon 01 mendapat nilai plus dengan nilai 77, sedangkan paslon 02 gagal untuk menjelaskan dirinya dengan skor 49, sementara paslon 3 Ganjar Pranowo telah menyiapkan data secara matang sehingga skornya 79.

Peneliti senior Imparsial itu menuturkan bahwa isu keamanan dan pertahanan ini mencakup serta memastikan ancaman-ancaman yang ada di sekitar, baik domestic atau antarnegara.

BACA JUGA: Sepertinya Prabowo Butuh Penguatan di Akar Rumput, Kapan Arief Poyuono Turun Gunung?

"Debat ini seharusnya bisa menjelaskan tentang konsepsi rasa aman. Tidak ada rumusnya pemerintah berdalih rahasia. Ada hal-hal yang bersifat rahasia, tetapi tidak semuanya dibilang rahasia," tuturnya.

Dia juga menyinggung pernyataan ketua Komisi I DPR Meutya Hafid yang bersyukur Prabowo tidak membuka rahasia Negara.

"Berarti Komisi I tidak membaca undang-undang," tukas Al Araf.

Soal apakah benar ada permainan dengan PT TMI dalam pengadaan alutsista? Al Araf menyebut hal itu sulit dijawab oleh Prabowo karena ada dugaan-dugaan yang mengarah ke sana.

"Kalau misalkan memang tidak benar, Pak Prabowo bisa menjawab saja, tidak benar itu, bahkan bisa memunculkan data. Tentang Food estate, ditanya, tetapi tidak dijawab juga," lanjutnya.

Sementara, terkait minimum essential force (MEF) militer Indonesia yang tidak mencapai target, Al Araf menyebut memang dalam empat atau lima tahun terakhir ini kondisinya buruk.

"Anggaran pertahanan naik (APBN) dan utang menjadi tinggi, sementara target tidak tercapai, sehingga perencanaan pertahanan buruk," kata Al Araf.

Kesimpulannya, kata Al Araf, perdebatan pertahanan keamanan dalam debat capres terakhir, Prabowo gagal di dalam menunjukkan gagasan dan ide persoalan hankam 4 tahun ini.

"Sehingga ke depan tidak tahu. Selebihnya jargon-jargon, semua sudah tahu, tetapi tidak menjelaskan how-nya," ucap Al Araf.(fat/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler