JAKARTA - Tiga pembicara dari tiga kubu pasangan capres-cawapres hadir di sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (23/5)Fuad Bawazier dari tim sukses (timses) Jusuf Kalla-Wiranto, Sukrianto Yulia dari timses Megawati-Prabowo dan Djafar Habsah dari timses Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono
BACA JUGA: Khawatir Soal DPT, Prabowo Stres
Fuad dan Sukrianto 'mengeroyok' Djafar dengan isu neoliberalisme yang menyudutkan citra Boediono.Seolah tidak tahan menghadapi serangan dari lawan-lawan politiknya, Djafar melontarkan kalimat balasan
"Kenapa yang didiskusikan Pak Boediono, bukan tentara yang pengusaha
BACA JUGA: Prabowo : Pilihan di Pilpres Hanya Dua
Boediono bukan pelakuBACA JUGA: JK Tak Mau Dituding Curi Start Kampanye
Sejak kapan menyatakan diri sebagai orang yang pro ekonomi kerakyatan?" sergah Djafar dengan nada tinggiDiskusi kemarin bertema 'Antara Neolib vs Ekonomi Kerakyatan.'Djafar makin gerahDia menyebutkan, Prabowo tidak punya latar belakang ekonomi kerakyatan"Hanya di iklannya saja," ujar Djafar, yang merupakan pesaing Prabowo saat pemilihan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Dengan enteng Djafar melakukan 'pembelaan' terhadap tudingan-tudingan yang disampaikan FuadDia mempertanyakan mengapa tiba-tiba saja Boediono dicap sebagai penganut neolib"Padahal pendidikannya sama dengan saudara Fuad, sama-sama dari Barat," ucap DjafarFuad menjawab, yang penting aplikasi ilmunya, bukan dimana dulu berkuliah(sam/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diumumkan Senin, KPK Serahkan Data Kekayaan Capres ke KPU
Redaktur : Tim Redaksi