jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin mengatakan, pernyataan calon presiden Prabowo Subianto soal pengemudi ojek online (ojol) hanyalah ungkapan keprihatinan. Sementara pernyataan Joko Widodo ingin menabok penebar isu dirinya aktivis PKI, merupakan ekspresi kegemasan
"Setelah menyaksikan utuh pidato Prabowo di acara 'Indonesia Economic Forum, Rabu (21/11) kemarin, saya tidak menemukan ada yang salah terkait pekerjaan 'driver' ojol," ujar Said di Jakarta, Sabtu (24/11)
BACA JUGA: Politik Luar Negeri Prabowo Ketinggalan Zaman
Menurut Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini, pengemudi ojek hanyalah salah satu contoh dari sejumlah profesi lain yang dicontohkan oleh Prabowo untuk mengkomparasikan jenis pekerjaan masyarakat yang dia harapkan.
Misalnya, calon presiden nomor urut 02 tersebut berkata anak Indonesia menjadi pemilik restoran daripada menjadi 'waiters'. Said menilai hal tersebut merupakan harapan yang baik. Prabowo juga berharap masyarakat bisa memiliki lahan pertanian sendiri daripada menjadi 'coolie'.
BACA JUGA: Tak Ada Palestina di Visi Misi Prabowo
"Semuanya itu adalah pernyataan komparatif tentang profesi di masyarakat yang lebih dia harapkan. Dari sesuatu yang kecil menjadi menjadi sesuatu yang besar. Dia bicara soal tingkat kesejahteraan masyarakat di forum yang tepat," katanya.
Karena itu, Dewan Pakar Pusat Konsultasi Hukum Pemilu ini menilai tudingan bahwa Prabowo menghina atau merendahkan profesi pengemudi ojol, muncul dari suatu kesalahpamahaman belaka. Akibat informasi yang diterima tidak utuh dan konteksny kurang dipahami.
BACA JUGA: Siapa Bilang Pengemudi Ojol Marah ke Prabowo?
"Kalau dibaca naskah visi, misi, dan program Prabowo sebagai capres, dia justru menunjukan keberpihakannya kepada para pengemudi ojol," tuturnya.
Menurut Said, dalam dokumen resmi Pilpres, ketua umum DPP Partai Gerindra tersebut menjanjikan memberi kepastian hukum pada ojol sebagai alat tranportasi umum.
Bahkan jika pengemudi ojol ingin membentuk suatu organisasi, paguyuban atau serikat pekerja sekalipun, Prabowo berjanji akan memberikan jamiman hak berserikat kepada para 'driver'.
"Hubungan kemitraan antara pengemudi ojol dengan pihak perusahaan pun dijanjikan oleh Prabowo akan diperkuat dan melalui suatu Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang adil dan berkekuatan hukum," pungkas Said.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Palestina, Indonesia Tepat Kecam Rencana Australia
Redaktur & Reporter : Ken Girsang