JAKARTA - Serentetan pembicaraan antara pentolan PDIP dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto akhirnya membuahkan kesepakatan soal kursi capres-cawapres yang akan diusung pada Pilpres mendatangPrabowo yang sebelumnya ngotot maju sebagai capres, akhirnya luluh dan memilih menjadi cawapres Megawati
BACA JUGA: Bima Arya: SBY-Budiono Disenangi AS
Bahkan jika tidak perubahan politik luar biasa, duet Megawati-Prabowo yang akan dipopulerkan dengan nama MegaPro itu bakal dideklarasikan besok di kediaman Megawati, Jalan teuku Umar Nomor 27, Jakarta Pusat.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPPP PDIP, Tjahjo Kumolo mengungkapkan, deklarasi MegaPro akan dilakukan usai salat Jum'at
Tjahjo menambahkan, koalisi PDIP dengan Gerindra yang mengusung MegaPro merupakan keputusan ideal bagi kedua parpol
BACA JUGA: Terlalu Teknis Jika Loyalitas jadi Syarat Cawapres
Sebab, kata Tjahjo memberi alasan, keduanya adalah partai nasionalis yang memiliki banyak kesamaan secara ideologiDi tempat sama, putri Megawati yang juga Ketua DPP PDIP Bidang Perempuan, Puan Maharani menambahkan, koalisi PDIP dan Gerindra dalam mengusung MegaPro bukanlah sekedar koalisi elit parpol
BACA JUGA: Agung Laksono Tak Mau Dituding Curang
"Ini akan di teruskan di level akar rumput.Proses pembicaraan PDIP dan Gerindra untuk memuluskan duet Mega-Prabowo cukup panjang dan berlikuTarik ulur di level elit PDIP juga terjadiBahkan Ketua Dewan Pertimbangan DPP PDIP, Taufik Kiemas sudah sempat menutup pintu untuk Prabowo.
Sumber di internal PDIP menyebutkan, sebelum tercapai kesepakatan soal MegaPro, Prabowo sempat ngotot menjadi capres dan menyarankan Megawati mengalahSebagai konsesinya, Prabowo akan menggandeng wakil gubernur Jawa Tengah yang juga kader PDIP, Rustriningsing, menjadi cawapres
Selain itu, Prabowo sempat juga menawarkan ke PDIP agar Puan Maharani mendampinginya di kursi cawapresNamun tawaran prabowo itu ditolak PuanAlasannya, PDIP memasang harga mati untuk tetap mengusung Megawati sebagai capres
Soal alotnya dialog PDIP dengan Gerindra diakui Sekjen DPP PDIP Pramono AnungMenurutnya, masalah ini sangat krusial karena akan menentukan arah perjalanan bangsa selama lima tahun ke depan"Hari inilah penentu lima tahun ke depan," tutur Pram.(aj/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... JK Curhat Di Depan Guru
Redaktur : Tim Redaksi