Prabowo Merapat ke Jokowi, Gerindra Bakal Dihukum Konstituen di Pilkada 2020

Selasa, 15 Oktober 2019 – 17:38 WIB
Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Partai Gerindra diprediksi bakal menghadapi persoalan serius jika akhirnya memilih bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah hasil Pemilihan Presiden 2019.

Menurut pengamat politik Alfarisi Thalib, masalah yang kemungkinan besar bakal dihadapi Prabowo Subianto dan Gerindra, hilangnya kepercayaan publik.

BACA JUGA: Bukan Fadli Zon Kader Gerindra Paling Berpeluang jadi Menteri

"Harapan publik terutama pendukungnya akan berubah menjadi kekecewaan yang besar, dan bisa jadi dalam skala tertentu akan berbalik melawan dan membencinya," ujar Alfarisi kepada jpnn.com, Selasa (15/10)

Kekecewaan, kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) itu, kemungkinan bakal berdampak pada elektoral partai dan kader-kader Gerindra. Hal ini tentu kurang baik bagi masa depan partai.

BACA JUGA: Respons Luhut Binsar Panjaitan Soal Gerindra Merapat ke Jokowi

"Kenapa bakal berdampak pada elektoral, karena masyarakat akan mulai menyadari bahwa anggapan yang selama ini tentang 'Prabowo gila kekuasaan' itu bakal dinilai benar," katanya.

Menurut Alfarisi, pengaruh elektoral itu sangat berdampak bagi Prabowo, Gerindra dan kader-kader yang akan dicalonkan dalam Pilkada 2020 mendatang.

BACA JUGA: Pengamat: Dari Gestur Politik Prabowo, Gerindra Dapat Kursi Menteri

"Ini tentu pekerjaan besar, karena mereka bakal berjuang meyakinkan ulang para pendukungnya tentang fakta-fakta yang terjadi, bahwa semata-mata yang dilakukan Gerindra untuk kepentingan bangsa," pungkas Alfarisi. (gir/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler