Prabowo Prihatin Gaji Pejabat dan Aparatur Sangat Rendah, Bagaimana Bisa Bebas Korupsi?

Senin, 03 Juli 2023 – 20:43 WIB
Prabowo Prihatin Gaji Pejabat dan Aparatur Sangat Rendah, Bagaimana Bisa Bebas Korupsi? Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keprihatinan terhadap rendahnya gaji pejabat dan aparatur di Indonesia.

Dia menyebutkan rendahnya gaji pejabat dan aparatur itulah yang menyebabkan Indonesia tidak bisa bebas dari korupsi.

BACA JUGA: Gerindra Optimistis Prabowo Kembali Menang di NTB pada Pilpres 2024

"Setelah saya mengamati, menganalisis mengapa korupsi masih terjadi di Indonesia, itu karena gaji pejabat dan aparatur kita sangat rendah," kata Prabowo, dikutip dari Mata Najwa di YouTube, Senin (3/7).

Menteri Pertahanan ini mengungkapkan ada ketakutan dari para pejabat ketika pensiun nanti tidak punya modal.

BACA JUGA: Perampingan Birokrasi, Gaji Pejabat Eselon III dan IV Tidak Berubah

Itu karena uang pensiunnya sangat jomplang dibandingkan saat masih bertugas.

Kondisi tersebut akan berbeda bila pejabat dan aparatur diberikan gaji tinggi. Mereka punya lebih banyak modal untuk hari tuanya.

BACA JUGA: Perampingan Birokrasi: Gaji Pejabat Struktural dan Fungsional Jangan Beda Jauh

Jawaban Prabowo ini disambut kritikan Najwa Shihab. Dia mencontohkan pejabat dan ASN di Kementerian Keuangan yang sudah diberikan gaji serta renumerasi tinggi, tetapi masih tetap ada kasus korupsi.

Prabowo balik menjawab bahwa kasus korupsi di Kemenkeu hanya contoh kecil saja dan tidak bisa dijadikan tolok ukur.

Sebab, sebagian besar instansi pusat dan daerah gajinya sangat rendah.

"Sebenarnya kalau mau bebas korupsi, benahi dahulu kesejahteraan pejabat dan aparaturnya," ucapnya.

Ketika sudah diberikan gaji dan tunjangan besar, lanjut Prabowo, tetapi masih melakukan korupsi, maka berikan hukuman yang seberat-beratnya.

"Kalau gaji dan tunjangan sudah tinggi, tetapi masih korupsi, ya, beri hukuman paling berat biar ada efek jera," sambung Prabowo Subianto. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler