jpnn.com - JAKARTA - Kehadiran Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (SDA) di kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Minggu (23/3), punya makna politik yang lumayan dalam.
Pengamat politik dari Universitas Nasional Jakarta, Firdaus Syam menilai, dengan hadir di kampanye Gerindra tersebut, SDA telah mengambil langkah penjajakan membangun koalisi antara partai berbasis ideologi Islam dengan partai nasionalis.
BACA JUGA: Miskin Program, Jokowi Pilih Suguhkan Isu Melodramatik
"SDA dan Prabowo berupaya membangun keseimbangan politik, Gerindra yang nasional dengan PPP yang Islam. Mereka mencoba membuka peluang berkoalisi karena kedua partai itu saling membutuhkan," ujar Firdaus Syam kepada JPNN kemarin (24/3).
Antara Prabowo dengan SDA sendiri, lanjut Deputi Bidan Politik LPM Unas itu, juga saling membutuhkan. Ini lantaran di internal PPP sendiri, masalah pencapresannya juga belum final. Selain SDA, internal PPP juga mengusung enam tokoh di luar PPP sebagai kandidat capres.
BACA JUGA: Anas Makin Gencar Serang SBY
"Dari enam nama itu, tidak ada nama Prabowo. Nah, Prabowo mencoba membuka peluang itu. Ingat, Gerindra tak akan bisa sendirian untuk mengusung Prabowo sebagai capres. PPP juga tak bisa sendirian mengusung capresnya," ujar Firdaus.
Saat di acara kampanye akbar itu, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto menyebut kehadiran SDA memang tidak lazim. Tapi, katanya saat itu, ini membuktikan bahwa para pimpinan partai politik bisa bekerja sama.
BACA JUGA: Wiranto Khawatir Bakal Ada Cewek Impor
Menurut Prabowo, PPP tidak hanya partai religius, namun juga partai kebangsaan. Sebaliknya, Gerindra tidak hanya partai kebangsaan, tetapi juga religius. Prabowo berseloroh, pengamat-pengamat politik akan bingung dengan kejadian dalam kampanye tersebut. “Jangankan mereka, saya juga bingung,” ujarnya.
Saat diberi kesempatan pidato, SDA memuji Prabowo. Dia yakin Prabowo bisa membawa perubahan bagi bangsa Indonesia jika menjadi presiden.
“Pak Prabowo, kalau menjadi presiden, bukan presiden untuk sebuah golongan. Tapi, presiden untuk Indonesia raya, untuk kaum cilik, untuk petani, buruh, nelayan, dan yang tidak bisa dilupakan, presiden untuk kiai dan ulama Indonesia,” katanya yang disambut riuh simpatisan Gerindra di GBK. (sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA Hadir di Kampanye Gerindra, PPP di Persimpangan Jalan
Redaktur : Tim Redaksi