jpnn.com - PALEMBANG - Ketua Umum Partai Hanura Wiranto kembali mengkritik kinerja Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II. Saat kampanye terbuka di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang, Senin (24/3), mantan Menhankam/Pangab itu menyoroti kedaulatan pangan dan energi Indonesia.
“Meski Indonesia sudah merdeka, tidak sepenuhnya berdaulat. Sebab, Indonesia masih diserbu beragam produk luar negeri seperti beras, gula, buah-buahan, hingga energi. Padahal, Indonesia dulu sempat swasembada pangan dan pusatnya energi,” kata Wiranto dalam orasinya.
BACA JUGA: SDA Hadir di Kampanye Gerindra, PPP di Persimpangan Jalan
Kondisi itu, kata Wiranto, disebabkan pemimpin tidak menggunakan hati nurani dalam membangun bangsa. Hal yang tak luput dari kritik Wiranto adalah derasnya serbuan barang impor.
“Jika hati nurani rakyat dipakai, tidak mungkin seperti itu. Kita bisa kelola sumber daya alam kita dengan benar demi kesejahteraan rakyat. Lihat saja, durian kita impor dari Bangkok, kelengkeng yang besar-besar itu dari Thailand, lama-lama nanti cewek yang kita impor dari Thailand,” ujarnya.
BACA JUGA: Johan: Pimpinan KPK tak Punya Akun Twitter
Wiranto mengklaim Hanura sebagai partai yang paling bersih dan tidak pernah terlibat korupsi di tengah maraknya kader partai lain yang terjangkit kasus korupsi. Wiranto bercerita, dirinya pernah bertemu dengan seseorang yang telah menjadi tukang becak selama 32 tahun bernama Widodo.
Menurut Wiranto, terntara Widodo tidak mampu untuk membeli becak seharga Rp 1,5 juta. “Masak 32 tahun tak mampu beli becak sendiri. Ini bangsa apa?” ujar Wiranto. (mik/ce5/JPNN)
BACA JUGA: JK Lebih Berpotensial Ketimbang Ical
BACA ARTIKEL LAINNYA... Serangan Harrier, Bentuk Kekesalan Anas pada SBY
Redaktur : Tim Redaksi