jpnn.com, JAKARTA - Calon presiden Prabowo Subianto menyindir sebuah stasiun televisi nasional karena menyajikan berita bohong ke publik tentang aktivitas kampanyenya di Padang, Sumatra Barat, beberapa waktu lalu.
"Ada kelompok yang pandai merekayasa, berbohong, ada media yang jelas-jelas bohong. Saya di Padang, dibilang ditinggal pendukung saya," kata Prabowo ditemui di Jakarta, Jumat (5/4) malam.
BACA JUGA: Prabowo: Bangsa jadi Lemah jika Guru Ajari Murid menjadi Penakut
Prabowo tidak terima ketika stasiun televisi nasional itu menyebut para pendukungnya kabur saat kampanye di Padang. Menurut dia, berita itu tidak sesuai fakta lapangan. "Mereka ini tidak punya akhlak. Dia mencetak kebohongan dan dikira rakyat Indonesia bisa dibohongi terus," ucap dia.
Selain sebuah stasiun televisi, Ketua Umum Gerindra itu juga menyindir sebuah lembaga survei karena berupaya membodohi publik. Hanya saja, Prabowo tidak menyebut lembaga survei yang dimaksud.
BACA JUGA: Mungkinkah Silatnas Honorer K2 Digelar sebelum Pilpres? Ah, Berat Mas
(Baca Juga: Prabowo: Bangsa jadi Lemah jika Guru Ajari Murid menjadi Penakut)
"Ada lembaga-lembaga survei yang mau membohongi rakyat yang mungkin niatnya untuk curang," pungkas dia.
BACA JUGA: Wow! Komunitas LGBT Dukung Prabowo - Sandi
Sebelumnya, juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade melaporkan Metro TV ke Dewan Pers atas dugaan menyiarkan berita bohong saat kampanye capres Prabowo Subianto di Padang, Selasa (2/4).
Metro TV, kata Andre, memberitakan Prabowo ditinggal pendukung ketika melakukan kampanye terbuka di Padang. Menurut Andre, berita itu tidak benar. Sebab, dalam kegiatan tersebut, justru ribuan masyarakat menyemut menyambut Prabowo. (mg10/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemerintah Pusat Ingin Terlihat sebagai Dewa Penolong Honorer K2
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan