jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Nasional TB Massa Jafar menilai, menghangatnya isu Palestina di dalam negeri berpengaruh terhadap elektabilitas dua tokoh yang disebut-sebut bakal maju di Pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto.
Pasalnya, kelompok pendukung keduanya, sama-sama aktif mengecam langkah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui Yerusalem ibu kota Israel. Hal tersebut menjadi penilaian tersendiri bagi masyarakat yang memang peduli dengan nasib masyarakat Palestina.
BACA JUGA: Mendagri Puji Kinerja DKPP Selama Pemilu 2017
"NU pada umumnya ke Joko Widodo, sementara Islam perkotaan, modern lebih cenderung ke Prabowo. Seperti PKS, Muhammadiyah dan lain-lain. Jadi, isu soal Palestina pasti ada pengaruh bagi keduanya, bahwa mereka bagian dari kepentingan Islam," ujar Jafar kepada JPNN, Rabu (20/12).
Koordinator program doktoral Ilmu Politik sekolah pasca sarjana Unas ini menilai, Prabowo tetap paling diuntungkan. Karena kelompok pendukungnya terlihat lebih proaktif mengapitalkan isu Palestina.
BACA JUGA: Anies Tak Terlalu Diuntungkan Isu Palestina
"Jadi mereka lebih mudah mengklaim bahwa itu isu mereka, kelompok sejati yang memperjuangkan aspirasi Islam damai untuk Palestina," ucapnya.
Jafar berharap masing-masing pihak tidak sekadar menggunakan isu Palestina demi kepentingan kelompo tertentu. Namun murni demi kemanusiaan.
BACA JUGA: Ada Kelompok Gunakan Isu Palestina demi Pilpres 2019
"Sebenarnya yang jauh lebih penting, isu Palestina sebaiknya tak dalam bangunan sendiri. Tapi terkait sektor lain yang menunjukkan pemimpin-pemimpin di negeri ini mempunyai komitmen luar biasa bagi aspirasi umat Islam," pungkas Jafar. (gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Terbesar 2018, DIPA Makassar Rp 14 Triliun
Redaktur & Reporter : Ken Girsang