Praktisi SDM Perlu Antisipasi Perkembangan Teknologi Digital

Kamis, 08 Maret 2018 – 21:18 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto saat membuka Seminar Nasional ASPHRI 2018. Foto: Istimewa

jpnn.com, JAKARTA - Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci dalam menghadapi perkembangan teknologi digital.

Oleh karena itu, para praktisi SDM dan HR Manajemen harus membuat sistem yang mampu menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global

BACA JUGA: Kemnaker Dukung Perempuan Setara dalam Perundingan Bersama

Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Hery Sudarmanto saat membuka seminar nasional Humas Resources Departement Asosiasi Praktisi Human Resources Indonesia (ASPHRI) 2018 dengan tema “Peran dan Tantangan Praktisi HR dalam Meningkatkan Kinerja SDM di Era Teknologi Digital dan Fenomena Disruption” di Cikarang, Jawa Barat, Kamis (8/3).

Sekjen Hery mengatakan, dalam mengantisipasi perkembangan teknologi digital, para praktisi SDM  di Indonesia harus menaruh perhatian sangat besar terhadap pembinaan dan pengembangan SDM khususnya untuk menyiapkan SDM yang kompeten dan berdaya saing.

BACA JUGA: Tim Kemnaker Temukan 11 Calon PMI Unprosedural

“Menghadapi tantangan fenomena disruption di era teknologi digital seperti sekarang ini. Peran praktisi SDM sangat penting untuk selalu siap menghadapi perubahan dan terus berinovasi, menggantikan teknologi lama dengan teknologi digital yang hasilkan hal baru yang lebih efisien dan bermanfaat,” kata Sekjen Hery.

Agar dapat beradaptasi dan berkompetisi di era ini, lanjut Hery, diperlukan pemikiran yang inovatif dan out ofthe box atau bahkan no box.

BACA JUGA: Pemerintah Dukung Hadirnya Portal dan Aplikasi Pencari Kerja

Hal tersebut hanya dapat terjadi apabila kita memiliki sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki wawasan yang luas

“Keberadaan praktisi SDM di perusahaan semakin dibutuhkan ketika perusahaan tersebut secara realistis melihat bahwa orang-orang yang bekerja di perusahaan tersebut, mulai dari posisi terbawah hingga para pemimpinnya, adalah merupakan aset perusahaan yang sangat perlu dipertahankan dan dikembangkan. Semuanya memiliki potensi dalam bidang pekerjaannya masing-masing dan hal tersebut sangat bermanfaat bagi kelangsungan hidup perusahaan," jelas Hery.

Apabila tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi, kata Sekjen Hery, maka akan tergilas pada arus perubahan itu sendiri. Dengan adanya hal ini, eksistensi pelatihan dan pengembangan SDM harus diutamakan untuk meningkatkan produktivitas, meningkatkan kinerja, dan mengembangkan kompetensi karyawan yang mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman.

Lebih lanjut Sekjen Hery mengatakan, untuk mempersiapkan SDM andal perlu dilakukan reformasi investasi SDM yang melibatkan perubahan dalam sistem pendidikan dan pelatihan kerja.

Pemerintah  berharap agar pihak swasta dapat berinvestasi kepada peningkatan keterampilan tenaga kerja baik melalui penyelenggaraan pelatihan maupun melalui program pemagangan.

“Pemerintah mengajak kalangan dunia usaha dan industri yang berasal dari dalam maupun luar negeri (PMA) agar mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM)  dengan membangun sistem pelatihan  kerja dan sertifikasi profesi secara terpadu bagi pekerja Indonesia,“ tukas Sekjen Hery.

Keterlibatan dunia usaha dan industri dibutuhkan untuk melakukan percepatan peningkatan kompetensi kerja serta memenuhi permintaan kebutuhan pekerja yang terus meningkat di tengah pembangunan infrastruktur dan berbagai proyek pembangunan yang terus  digenjot  di berbagai daerah.

“Kami berharap investasi yang telah ada dapat ditingkatkan, termasuk investasi SDM, sehingga penciptaan lapangan kerja menjadi semakin luas dan memberikan transfer kemampuan (skill) bagi pekerja Indonesia di berbagai sektor usaha,” ucapnya.

Pemerintah menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada perusahaan-perusahaan yang telah mengadakan pelatihan kerja secara internal bagi pegawainya.

Selain itu, perlu juga peningkatan skema percepatan tranning center di perusahaan yang lebih luas bagi masyarakat dan pekerja lainnya 

Oleh karena itu pemerintah mengajak perusahaan-perusahaan agar bersama-sama dalam pengembangan BLK di berbagai daerah.

“Kita juga membutuhkan kerjasama pelatihan kerja yang menggabungkan pelatihan keterampilan dan  pelatihan bahasa untuk memenuhi pasar dalam negeri dan luar negeri,” tandas Hery.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemnaker Gandeng Pesantren Buka Lowongan Kerja


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler