jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengikuti rapat Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPN-GP) bersama ketua umum partai politik di Jakarta, Rabu (25/10).
Pramono mengikuti rapat yang dihadiri Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo, Ketum Hanura Oesman Sapta Odang, dan Ketua Bappilu PPP Sandiaga Uno.
BACA JUGA: Berpeluang jadi Capres-Cawapres, Gibran Malah Sebut Bobby Nasution & Anak Pramono Anung
Rapat ini juga dihadiri bakal cawapres Mahfud MD, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, serta Ketua TPN Ganjar-Mahfud Arsjad Rasjid dan lainnya.
Puan mengatakan kehadiran Pramono tidak bisa ditandai sebagai bentuk mundur dari kabinet pemerintahan Jokowi.
BACA JUGA: Istri dan Mertua Andhi Pramono Diperiksa KPK soal Aset dan Aliran Uang Hasil Korupsi
"Pak Pramono bukannya mundur. Menteri itu adalah orang yang membantu presiden," kata Puan Maharani.
Menurut dia, Jokowi mempunyai hak prerogatif untuk mengangkat atau memberhentikan para menteri.
BACA JUGA: Mas Bupati Putra Pramono Anung Gas Pol demi Ganjar, Semoga Banyak Ganjaran
"Jadi, enggak ada urusannya, Mas Pram, kan, tidak punya salah, menteri yang lain juga enggak ada salahnya itu," kata Puan.
Pemberhentian, kata dia, bisa dilakukan jika Jokowi sudah tidak percaya lagi kepada Pramono. Jika sudah tidak percaya, baru Jokowi akan menyampaikan hal tersebut kepada yang bersangkutan.
"Jadi, ya, kenapa tiba-tiba harus seperti itu 'kan? Enggak ada dasarnya," katanya menegaskan. (Antara/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Dalami Aliran Uang Andhi Pramono ke Sejumlah Pihak
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga