jpnn.com - JAKARTA - Juru runding Koalisi Indonesia Hebat (KIH) Pramono Anung bersyukur kesepakatan damai dengan Koalisi Merah Putih (KMP) akhirnya ditandatangani. Pasalnya, proses perdamaian ini sangat memakan waktu dan tenaga.
"Proses ini cukup melelahkan. Pak Hatta sebulan ini lebih sering ketemu saya ketimbang menantunya (Edhie Baskoro Yudhoyono), demi menyelesaikan ini," kata Pramono setelah penandatanganan kesepakatan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (17/11).
BACA JUGA: Dorong Penguatan Kebudayaan Nasional demi Revolusi Mental
Mantan Sekjen PDI Perjuangan ini mengatakan, ke depan DPR harus menjaga hasil kesepakatan. Ia berharap, baik KIH maupun KMP bisa menghilangkan ego dan menahan diri dari sikap yang dapat membuat panas suasana.
"Ini harus jadi pembelajaran bagi politisi muda agar tidak ada masalah seperti ini di kemudian hari," tuturnya.
BACA JUGA: HNW Sesalkan MPR jadi Majelis Pervotingan Rakyat
Seperti diketahui, Pramono bersama politisi PDI Perjuangan lainnya, Olly Dondokambey menjadi juru runding KIH dalam kesepakatan damai. Selama satu bulan terakhir, keduanya secara intens berkomunikasi dengan KMP yang diwakili Hatta Rajasa dan Idrus Marham untuk mewujudkan islah di DPR.
Hari ini, usaha mereka akhirnya terwujud dengan ditandatanganinya kesepakatan damai KIH-KMP di Gedung DPR. Dengan penandatanganan tersebut, dualisme di DPR akhirnya usai. (dil/jpnn)
BACA JUGA: Menkopolhukam: Tak Ada Eksodus di Nunukan, hanya Kawinan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berdamai, KIH Tetap Menolak Serahkan Nama Anggota AKD
Redaktur : Tim Redaksi