jpnn.com - JAKARTA - Politikus senior PDI Perjuangan yang juga Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung mengaku tak kaget dengan ditemukannya alat sadap untuk menyasar aktivitas Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi. Terlebih, 2014 ini merupakan tahun politik dan nama Jokowi memang melejit sebagai salah satu kandidat calon presiden.
Meski demikian, Pramono menganggap temuan tentang alat sadap di ruang tamu, ruang makan dan kamar tidur Jokowi itu justru menunjukkan ada pihak-pihak yang tak dewasa dalam berpolitik sehingga melakukan aksi penyadapan.
BACA JUGA: Patrialis Sambangi Akil di Pengadilan Tipikor
“Di tahun politik, rivalitas itu hal biasa. Tetapi kalau penyadapan dilakukan untuk tujuan-tujuan melemahkan, membuat citra yang buruk, belum bisa berpolitik secara dewasa,” katanya di gedung DPR RI, Kamis (20/2).
Pramono menambahkan, sebenarnya penyadapan tidak hanya kepada Jokowi maupun ke Ketua Umum PDIP, Megawati saja. Meski demikian, mantan Sekjen PDIP itu tetap menyayangkan aksi penyadapan itu.
BACA JUGA: Jelang Didakwa, Akil Merasa Biasa
“Kita sendiri tidak melihat sebagai sebuah hambatan, tapi seyogyanya ada etika di dalam berkompetisi supaya sehat. Jangan melakukan tindakan-tindakan yang tak ada manfaatnya bagi kehidupan demokrasi yang sehat,” ucapnya.
Lantas siapa pihak yang diduga Pramono nerada di balik aksi penyadapan terhadap Jokowi? ”Saya tidak mau berprasangka terhadap siapapun,” kelitnya.
BACA JUGA: Perbaiki Rumah Korban Kelud, ACT Butuh 5 Juta Genteng
Sebelumnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa ada alat sadap yang ditemukan di ruangan tamu, ruang makan dan kamar tidur Jokowi. Alat sadap itu ditemukan setelah PDIP melakukan operasi penyisiran di rumah dinas Jokowi.(ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruhut: Bisa Saja PDIP Pelaku Penyadapan Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi