Pranata Berani Bikin Gebrakan, Layak jadi Menteri

Kamis, 09 Mei 2019 – 08:25 WIB
Pengamat dan Praktisi Pendidikan Indra Charismiadji. Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat dan Praktisi Pendidikan Abad 21 Indra Charismiadji mengatakan, sulit menemukan sosok yang layak menjadi menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud).

Menurutnya, jabatan mendikbud tidak populer meski posisinya sangat strategis dalam suatu bangsa.

BACA JUGA: Jika Berhasil, Membuka Peluang Anies Baswedan Maju di Pilpres 2024

"Jujur saja saya bingung melihat siapa-siapa kandidat yang cocok jadi mendikbud. Kebanyakan enggak care terhadap pendidikan sih, apalagi pendidikan dasar menengah," kata Indra kepada JPNN, Kamis (9/5).

Menurut Indra, daripada menempatkan orang yang salah, alangkah bijaknya menunjuk para dirjen atau eks dirjen di Kemendikbud. Mereka sudah pasti menguasai persoalan dan bisa menyelesaikan masalah.

BACA JUGA: Ketum Ikatan Guru Indonesia Ingin Sosok Ini jadi Mendikbud

BACA JUGA: Ketum Ikatan Guru Indonesia Ingin Sosok Ini jadi Mendikbud

"Kalau dari sisi gebrakan, dari semua dirjen dan mantan dirjen, menurut saya yang paling berani buat perubahan itu Pak Pranata," kata Indra.

Sumarna Surapranata yang dibeken disapa Pak Pranata, adalah mantan dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK).

BACA JUGA: Anies Baswedan Sangat Oke Jadi Mendikbud, Tetapi Jangan Diganggu

Semasa jadi dirjen, Pranata berani membuat UKG (uji kompetensi guru) dan memaparkan betapa rendah mutu guru Indonesia.

"Dari paparan UKG itu, planning beliau mau pelatihan besar-besaran tapi keburu diminta mengundurkan diri," ujarnya.

Pranata, lanjut Indra, juga yang medorong organisasi profesi guru selain PGRI untuk berkembang. Pranata juga yang berani melakukan perubahan.

Sayangnya, kata Indra, akan sulit bagi Pranata melaju ke bursa calon mendikbud. Lantaran Pranata tidak didukung PGRI.

BACA JUGA: Di Sidang Ajudikasi Bawaslu, KPU Tolak Keinginan Timses Prabowo Tutup Situng

"Kalau mau ingin pendidikan di Indonesia maju harus orang seperti Pak Pranata yang jadi mendikbud. Masalahnya beliau tidak didukung PGRI. Selama ini PGRI selalu jadi tempat presiden untuk konsultasi masalah pendidikan. Jadi siapa pun calon mendikbud sepertinya harus ada dukungan PGRI," pungkasnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lukman – Ahok Duet Maut, Dedi Mulyadi Kepala BKN


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler