JAKARTA - Untuk membenahi sektor infrastruktur, pemerintah terus mencari sumber pembiayaan alternatifKali ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menggandeng Prancis untuk membiayai proyek penguatan jaringan distribusi PLN
BACA JUGA: Matahari Salurkan Uang Kembalian ke PMI
Dana yang dikucurkan USD 50 juta (sekitar Rp 459 miliar).Dirjen Pengelolaan Utang Kemenkeu Rahmat Waluyanto mengatakan, pihaknya memang tidak hanya menangani pembiayaan langsung ke APBN untuk menutup defisit
BACA JUGA: Asuransi Cargo Tumbuh 15 %
Misalnya pembiayaan proyek PLN," ujarnya setelah penandatanganan perjanjian pinjaman di kantor Ditjen Pengelolaan Utang kemarin (3/6).Dalam skema pembiayaan proyek PLN, pemerintah meneken perjanjian pinjaman dengan Agence Francaise de Developpement (AFD)
BACA JUGA: BUMI Catatkan Untung USD 96,8 Juta
Direktur AFD Indonesia Joel Daligault mengatakan, pemberian pinjaman USD 50 juta tersebut merupakan bagian dari program AFD untuk membantu pengembangan infrastruktur negara berkembang"Apalagi, pinjaman ini akan digunakan untuk memperbaiki jaringan distribusi sektor listrikDengan begitu, bisa memberi dampak positif untuk pengurangan emisi karbon," katanya.Direktur Hibah dan Pinjaman Luar Negeri DJPU Maurin Sitorus mengatakan, pinjaman tersebut merupakan jenis soft loan dengan suku bunga LIBOR (London Inter Bank Offered Rate) plus 40 basis poin, dan tenor 15 tahun, serta grace period 5 tahun"Ini skema penerusan pinjamanJadi, nanti dari pemerintah diteruskan ke PLN," terangnya
Direktur Perencanaan dan Teknologi PT PLN Nasri Sebayang mengatakan, pinjaman tersebut akan digunakan untuk memperkuat jaringan distribusi di Jawa-BaliSelain dari AFD, PLN juga akan menggunakan dana pinjaman dari Asian Development Bank (ADB) senilai USD 50 juta"Total kebutuhan dana mencapai USD 119 jutaNanti yang USD 19 juta ditutup PLN," katanya
Sementara itu, perbaikan jaringan distribusi wilayah Jawa-Bali menjadi salah satu agenda besar PLNSelain untuk memperkuat infrastruktur jaringan, PLN juga mengejar penghematan hingga triliunan rupiah.
Direktur Operasi Jawa-Bali PT PLN Ngurah Adnyana mengatakan, perbaikan jaringan distribusi memang mendesak dilakukan untuk mengantisipasi masuknya tambahan daya dari proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 10.000 MW"Selain itu, perbaikan distribusi sangat penting untuk menekan susut atau losses," ujarnya.
Ngurah menyebut, hingga akhir tahun lalu, susut distribusi PLN seluruh Indonesia masih 9,96 persenAdapun untuk wilayah Jawa-Bali, susut jaringan sekitar 9 persen"Dengan perbaikan jaringan ini, susut ditargetkan bisa turun dari 9 persen menjadi 7 persenDengan asumsi revenue Rp 100 triliun, turunnya susut 2 persen bakal menghemat Rp 2 triliun per tahunIni besar sekali," imbuhnya
Menurut Ngurah, perbaikan jaringan dilakukan dengan menambahkan trafo-trafo sisipan di jaringan distribusiDana USD 119 juta rencananya digunakan untuk pengadaan 4.900 trafo, 600 kilometer kabel sirkuit, 1.100 kilometer kabel saluran tegangan menengah, dan 1.500 kilometer kabel low voltage(owi/oki)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Incar 64.000 Penumpang ke Amsterdam
Redaktur : Tim Redaksi