Prancis Latih Tentara Ukraina Gunakan Sistem Pertahanan Crotale, Rusia Bakal Kewalahan

Senin, 17 Oktober 2022 – 22:41 WIB
Arsip - Prajurit Angkatan Bersenjata Prancis membawa senjata anti-drone saat acara tradisional parade militer Bastille Day di Champs-Elysees Avenue di Paris, Prancis, Minggu (14/7/2019). Foto: ANTARA FOTO/REUTERS/Charles Platiau/pd/cfo

jpnn.com, JAKARTA - Prancis akan melatih hingga 2.000 tentara Ukraina di Prancis, kata Menteri Pertahanan Prancis Sebastien Lecornu, untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia.

Tentara Ukraina akan segera ditugaskan ke unit Prancis selama beberapa pekan, kata Lecornu kepada surat kabar Le Parisien, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform.

BACA JUGA: Serangan Balik Ukraina Tak Terbendung, Rusia Terusir dari 600 Permukiman

Menurut Lecornu, pelatihan itu akan difokuskan pada tiga tingkat, yakni latihan tempur umum, latihan untuk kebutuhan spesifik yang dilaporkan Ukraina dan latihan dengan peralatan yang tersedia.

Prancis juga akan memasok sistem pertahanan udara Crotale, yang digunakan untuk mencegat rudal dan pesawat tempur yang terbang rendah.

BACA JUGA: Majelis Umum PBB Kecam Pencaplokan Wilayah Ukraina oleh Rusia

Menhan juga menuturkan bahwa Prancis telah mengirim sebanyak 18 howitzer Caesar dan kini juga sedang mempertimbangkan pengiriman rudal darat-ke-darat.

Ukraina pada Kamis mengatakan telah menandatangani kesepakatan hibah dengan Prancis, yakni di sektor keamanan dan pertahanan.

BACA JUGA: SBY Ungkap Kabar Buruk soal Resesi Ekonomi dan Imbas Perang Ukraina

Dalam wawancara awal pekan ini, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan "kami akan terus mendukung perlawanan Ukraina dan menambah bantuan militer kami."

Macron mengatakan Paris sedang membantu Kiev "membela tanah air mereka, tidak pernah untuk menyerang Rusia," dan mendesak Presiden Rusia Vladimir Putin agar "menghentikan perang ini dan menghormati integritas wilayah Ukraina."

Pasukan Ukraina membuat kemajuan dalam beberapa pekan terakhir, selagi Moskow mengerahkan tentara tambahan lainnya dan mencaplok empat wilayah Ukraina menyusul referendum "palsu". (dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler