jpnn.com, SEMARANG - Polri kembali menggelar Operasi Ketupat sebagaimana Ramadan dan Idulfitri tahun-tahun sebelumnya. Namun, Operasi Ketupat Polri kali ini fokus pada upaya penegakan larangan mudik pada masa pandemi penyakit virus corona 2019 (COVID-19).
Menurut Kepala Korlantas Polri Irjen Istiono, fokus Operasi Ketupat 2020 adalah penyekatan jalur yang kemungkinan akan dipakai pemudik. Istiono menjelaskan, sampai hari ke-9 Operasi Ketupat 2020 atau Minggu (3/5) di seluruh Indonesia, jajaran Polri sudah memutar balik 23 ribu kendaraan yang hendak mudik.
BACA JUGA: Pesan dari Irjen Istiono: Surat Pengantar RT dan RW Bukan Bukti Izin Mudik
“Memang, persentasenya sedikit dibanding perkiraan yang akan mudik dari Jakarta menuju Jawa hingga Sumatera yang masih ada 24 persen (dari total pemudik),” ujar Istiono di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Jawa Tengah
Namun, Polri tetap melakukan antisipasi. Pasalnya, kemungkinan jumlah pemudik akan melonjak pada H-7 Lebaran.
BACA JUGA: Korlantas: Pemudik yang Pakai Jalan Tikus Tetap Ketahuan
“Jelang H-7 kami antisipasi dengan penguatan penyekatan di pos penjagaan,” sambung Istiono.
Apakah Korlantas Polri akan menambah personelnya di titik pemeriksaan (check point) penyekatan? Istiono memastikan Polri akan melakukan hal itu.
BACA JUGA: Angkutan Gelap Bawa Pemudik dari Jakarta Lewat Jalur Tikus, Ketahuan di Tasikmalaya
“Tentunya penguatan tetap ada seperti saat ini. Kami konsisten lakukan penjagaan 24 jam,” ujar Istiono.
Mantan Kapolda Bangka Belitung itu menambahkan, sejauh ini penyekatan yang dilakukan petugas pada pelaksanaan Operasi Ketupat sudah maksimal. Penyekatan di jalan tol mapun jalur arteri itu melibatkan berbagai instansi termasuk TNI.
"Kami lihat penyekatan di pos-pos check point sudah maksimal. Baik check point di polres sampai polda, jalur utama, baik di tol maupun arteri dilakukan 24 jam bersama instansi terkait,” kata Istiono.
Seperti diketahui, Operasi Ketupat 2020 yang telah dimulai pada 24 April lalu akan berakhir 31 Mei atau H+7 Lebaran. Operasi rutin itu melibatkan 171 ribu personel dari Polri, TNI dan instansi terkait.(cuy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan