jpnn.com, JAKARTA - Langkah Bareskrim Polri menetapkan Bhayangkara Dua (Bharada) E sebagai tersangka pembunuh Nofryansah Yosua Hutabarat alias Brigadir J ternyata bukan hal mengejutkan bagi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu menyatakan pihaknya sudah memperkirakan hal itu.
BACA JUGA: Tembak Mati Brigadir J, Bharada E Terancam Hukuman 15 Tahun Penjara
"Jadi, kami sudah memprediksi bahwa dalam waktu cepat atau lambat Bharada E akan ditetapkan sebagai tersangka," kata Edwin Partogi saat dihubungi wartawan, Kamis (4/ 8).
Beberapa waktu lalu Bharada E mengajukan program perlindungan ke LPSK. Menurut Edwin, LPSK akan memberikan perlindungan jika polisi yang menjadi tersangka pembunuhan itu mau menjadi justice collaborator (JC) atau pelaku yang bersikap kooperatif mengungkap tindak kejahatan.
BACA JUGA: Bharada E Tersangka, Santoso: Awal Mengurai Siapa yang Terlibat
"Dalam konteks status tersangka itu, sesuai undang-undang hanya diberikan perlindungan apabila dia sebagai justice collaborator atau saksi pelaku yang bekerja sama," tutur Edwin.
Mantan pegiat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) itu juga menjelaskan ketentuan pemberian proteksi sebagaimana diatur dalam UU Nomor 31 Tahun 2014 tentang Perlindungan Saksi dan Korban.
BACA JUGA: Bharada E Tersangka, Reza Beber Analisis Matematika Kejahatan Terencana
Ketentuan lain yang mengatur soal itu ialah Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) Nomor 4 Tahun 2011 tentang Perlakuan Bagi Whistleblower dan Justice Collaborator di Dalam Perkara Tindak Pidana Tertentu.
Menurut Edwin, salah satu syarat pemberian perlindungan ialah pemohon bukan pelaku utama. LPSK pun telah menjelaskan soal itu kepada Bharada E saat anggota Brimob itu menjalani pemeriksaan.
"Kami sudah menjelaskan kepada Bharada E, apabila dia menjadi JC, apa saja yang membedakannya, apa saja reward-nya," kata Edwin.
Pada Rabu (3/8) malam, Bareskrim Polri mengumumkan Bharada E sebagai tersangka kasus kematian Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi menyatakan jerat untuk Bharada E ialah Pasal 338 KUHP Juncto Pasal 55 KUHP dan Pasal 56 KUHP.
Begitu menjadi tersangka, Bharada E langsung ditahan. (mcr8/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kenny Kurnia Putra