jpnn.com - JAKARTA - Perolehan suara Partai Golkar di pemilu legislatif (pileg) sekitar 14,48 persen dinilai sebagai imbas masih berperannya dua mantan ketua umum di partai beringin itu, yakni Akbar Tanjung dan Jusuf Kalla (JK). Keduanya masih mau turun berkampanye untuk memenangkan Golkar di pileg.
Namun, Akbar dan Kalla belum tentu mau turun untuk berkampanye bagi calon presiden (capres) dari Partai Golkar, Aburizal Bakrie. Penilaian itu disampaikan pengamat politik dari Universitas Indonesia, Muhammad Budyatna di Jakarta, Rabu (16/4), menjawab pertanyaan wartawan terkait sikap Akbar dan JK menjelang pilpres yang akan berlangsung 9 Juli 2014 mendatang.
BACA JUGA: Panwaslu Desak Pemungutan Suara Ulang
"Untuk pemilu legislatif, Akbar dan JK sesuai dengan caranya masing-masing masih mau berkampanye untuk suksesnya Partai Golkar. Tapi untuk urusan capres Aburizal Bakrie, dua mantan Ketua Umum Golkar itu akan berpangku tangan," kata Budyatna.
Dengan tidak bekerjanya Akbar dan JK untuk mensukseskan capres dari Golkar yang dikenal dengan sapaan Ical itu maka dipastikan akan ada perbedaan perolehan suara secara signifikan dibanding pileg. Terlebih, Budiyatna melihat Ical sudah sarat masalah seperti lumpur Lapindo, persoalan pajak perusahaan hingga pelesiran ke Maladewa bersama perempuan yang bukan muhrimnya.
BACA JUGA: Marzuki 218, Effendi Simbolon 550 Suara
Karenanya Budyatna melihat Golkar akan cenderung mendepak Ical karena peluangnya untuk menang pilpres semakin kecil. Selanjutnya, Golkar akan memilih bergabung dengan penguasa. "Golkar itu dari dulu sampai sekarang seperti itu. Selalu menempel dengan kekuasaan," ungkapnya.
Budyatna lantas mencontohkan ketika Akbar punya jasa besar menyelamatkan Golkar dari ancaman pembubaran saat awal proses reformasi. Bahkan, Akbar mampu membuat Golkar memenangi Pemilu 2004.
BACA JUGA: Anak Amien Rais Ikut Diperiksa
Namun ternyata Akbar tersingkir karena Jusuf Kalla jadi wakil presiden dan Golkar memilih dekat dengan kekuasaan. Hal itu pula yang diprediksikan Budyatna bakal terjadi pada Ical.“Apalagi Ical. Kekalahan telak di pileg ini saja sudah cukup alasan bagi kadernya mencopot Ical dari jabatan ketua umum," pungkasnya.(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SDA Ancam Beri Sanksi 26 DPW PPP Pengusung Mosi
Redaktur : Tim Redaksi