Premi Asuransi Manulife Capai Rp 1,8 triliun

Senin, 12 Mei 2014 – 22:19 WIB

jpnn.com - JAKARTA - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia mengalami pertumbuhan reguler premi mencapai 29 persen sepanjang 2013. Nilainya menjadi Rp 1,8 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,4 triliun.

CEO dan Presiden Direktur Manulife Indonesia, Chris Bendl menilai peningkatan premi regular ini merupakan bentuk dari kesadaran masyarakat untuk melakukan investasi di saat ekonomi global masih bergejolak.

BACA JUGA: Pelni Targetkan Pemudik Pengguna Kapal Naik 7 Persen

"Regular premi kita di 2012 Rp 1,4 triliun, naik 29 persen jadi Rp 1,8 triliun di akhir 2013. Jadi ada komitmen nasabah untuk beli produk asuransi jangka panjang, khusus produk perlindungan jiwa," terang Chris di Jakarta, Senin (12/5).

Lebih lanjut Chris mengungkapkan bahwa grup new busines premium Manulife tumbuh dari Rp 2,4 triliun di 2012 menjadi Rp 2,8 triliun di 2013. Menurut Chris, kinerja tersebut cukup positif untuk kondisi ekonomi 2013 yang sangat menantang bagi seluruh perusahaan finansial.

BACA JUGA: PT Pelni Naikkan Tarif Kapal Kelas Ekonomi 20 Persen

Mengenai adanya penurunan pada single premi di kisaran satu persen lebih, disebabkan oleh kenaikan suku bunga hingga tiga persen dan dampak inflasi. Tak heran jika grup new business premium gross menurun dari Rp 10,4 triliun di 2012 menjadi Rp 10,1 triliun di 2013.

"Ini disebabkan kenaikan suku bunga. Saat bunga naik, permintaan single premi bergerak menurun. Jadi terjadi pergeseren dari single premi ke reguler premi. Ini terjadi si seluruh industri asuransi," ungkap Chris.

BACA JUGA: Bursa Banjir Sentimen Positif

Kendati demikian, lanjut dia, Manulife tetap berhasil membukukan pertumbuhan total premi dan deposit grup sebesar 4 persen di tahun 2013, dari Rp 14,2 triliun menjadi Rp 14,8 triliun. Demikian juga dengan dana kelolaan yang meningkat dari Rp 43,2 triliun di 2012 menjadi Rp 44,7 triliun di 2013.

"Hasil investasi kita positif Rp 700 miliar, sebagian besar dari interest income dan obligasi. Walau ada sedikit negatif dari saham dan laba yang bisa dinikmati Manulife setelah dikurangi pajak mencapai Rp 1,9 triliun," beber dia.

Pendapatan yang meningkat tersebut terang Chris, juga tidak membuat pihaknya lupa akan kewajibannya dalam membayarkan klaim nasabah. Sepanjang 2013, Manulife menyelesaikan pembayaran total klaim hingga Rp 4,2 triliun, naik 10 persen dari tahun 2012 sebesar Rp 3,8 triliun. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiongkok Bangun Pabrik Baja Rp 5,5 T


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler