Premi Bisnis Baru Topang Asuransi Jiwa

Selasa, 11 Oktober 2016 – 08:09 WIB
Ilustrasi. Foto: Ist

jpnn.com - JAKARTA – Meski kondisi ekonomi masih belum sepenuhnya pulih, kinerja industri asuransi tetap mencatatkan tren yang positif. Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Hendrisman Rahim melihat ada perbaikan signifikan terhadap bisnis industri asuransi jiwa.

AAJI mencatat total premi pada kuartal II 2016 sebesar Rp 74,61 triliun atau tumbuh 10 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 67,82 triliun. ’’Premi yang dibukukan pada kuartal II 2016 berkontribusi terhadap keseluruhan pendapatan asuransi jiwa Rp 99,88 triliun,’’ ujarnya di Rumah AAJI, Jakarta, kemarin (10/10).

BACA JUGA: Tebusan Amnesti Pajak Periode Kedua Diproyeksi Rp 30 T

Jumlah tersebut tumbuh 42,8 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 69,97 triliun. ’’Kendati perekonomian nasional dan global bergerak lambat, pertumbuhan total pendapatan asuransi jiwa tetap mengalami peningkatan,’’ ungkapnya.

Dia menyatakan, total pendapatan premi merupakan penyumbang terbesar pendapatan industri asuransi jiwa dengan kontribusi 74,7 persen. Sumbangan premi itulah yang mengakibatkan pendapatan perusahaan asuransi jiwa tumbuh 42,8 persen pada kuartal kedua tahun ini.

BACA JUGA: Cadangan Devisa Surplus USD 115 Miliar

Sementara itu, subsektor pendapatan premi, yakni premi bisnis, baru tumbuh 10,8 persen. Yaitu, dari Rp 39,19 triliun pada kuartal II 2015 menjadi Rp 43,41 triliun pada kuartal kedua tahun ini. ’’Premi bisnis baru masih menjadi kontributor utama dari total pertumbuhan premi 58,2 persen terhadap seluruh total pertumbuhan premi pada kuartal II 2016,’’ kata Hendrisman.

Menurut dia, peningkatan premi bisnis baru ditopang meningkatnya kinerja saluran distribusi alternatif 22,8 persen dan berkontribusi 24,3 persen terhadap premi bisnis baru. Produk asuransi kesehatan berkontribusi 4,2 persen dari seluruh total premi bisnis baru. ’’Hal ini menunjukkan bahwa produk asuransi kesehatan masih diminati masyarakat Indonesia,’’ tuturnya.

BACA JUGA: IHSG Langsung Dibuka Melemah

Subsektor premi bisnis lanjutan tercatat naik 9 persen menjadi Rp 31,19 triliun pada kuartal II 2016 dari Rp 28,63 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Premi bisnis lanjutan memberikan kontribusi 41,8 persen terhadap total pendapatan premi pada kuartal II 2016.

’’Ini terlihat dari meningkatnya kepercayaan masyarakat dan produk asuransi jiwa serta kesadaran pentingnya mempertahankan perlindungan jangka panjang yang diberikan asuransi jiwa,’’ tandasnya. (dee/c14/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menhub: Pelayaran Papua tak Perlu dari Jakarta, Cukup Makassar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler