Premium Lebih Mahal dari Solar, Ini Alasannya

Rabu, 23 Desember 2015 – 22:17 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said. FOTO: DOK.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan harga premium dan solar berbeda cukup signifikan karena bergantung pada harga minyak dunia yang turun. Untuk harga solar turun sebesar 18 persen sehingga hasil kalkulasi pemerintah ditambah pungutan ketahanan menjadi Rp 5.950 per liter.

“Sedangkan harga premium di dunia hanya turun 8 persen. Ditambah kenapa turunnya signifikan karena solar dikonsumsi oleh industri, angkutan umum, jadi dampak multiplier ekonomi juga lebih signifikan,” ujar Sudirman Said di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

BACA JUGA: Menko Rizal Bahas Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Hasilnya?

Selain itu, ia mengatakan premium kebanyakan dipakai kelas menengah yang rata-rata memiliki mobil. Sehingga harga premium sedikit lebih tinggi dibanding solar yang digunakan untuk kegiatan produktif.

“Tapi jangan lupa premium juga lama-lama akan makin turun. Diganti pertalite dan RON 92. Jadi porsinya juga signifikan,” kata Sudirman.

BACA JUGA: Harga Solar Turun Rp 800, Kok Premium Hanya Rp 150?

Sebagaimana diketahui, saat ini harga premium total menjadi Rp 7.150 per liter. Semua perubahan harga ini akan mulai berlaku pada 5 Januari 2016.(flo/jpnn)

BACA JUGA: Harga Premium Cuman Turun 150 Perak!

BACA ARTIKEL LAINNYA... RESMI! Harga Premium dan Solar Turun, jadi Segini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler