jpnn.com, BANDARLAMPUNG - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan akan menghadiri peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) di Lampung, Sabtu (15/7) mendatang.
Rencana kehadiran presiden tersebut membuat Pemprov Lampung terus berbenah.
BACA JUGA: Kebijakan Pangan Era Pemerintah Jokowi-JK On The Track, Ini Buktinya
Salah satunya melakukan sterilisasi di kawasan Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Wayhalim yang bakal menjadi pusat kegiatan peringatan Harganas.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Provinsi Lampung Jayadi mengaku selain untuk menyambut kedatangan Jokowi, penertiban para pedagang kaki lima di kawasan PKOR juga memang idealnya dilakukan.
BACA JUGA: Penembak dr Italia Tewas Didor, Kini Polisi Fokus Buru Rekannya, Ini Fotonya
’’Tidak mengenai kedatangan Pak Jokowi saja. Tetapi memang seyogianya ditertibkan,” ujar Jayadi seperti dilansri Radar Lampung (Jawa Pos Group) hari ini.
Menurutnya, kegiatan perdagangan di pelataran PKOR menyalahi aturan karena mengganggu keindahan dan malfungsi keolahragaan.
BACA JUGA: Cucu Main Api, Kesambar Gorden, Bedeng Kakek pun Ludes
"Saya yakin kalau tertata rapi, masyarakat juga yang senang. Jadi, ya kita tertibkan," terangnya.
Jayadi mengaku sudah memberikan tenggat waktu kepada para pedagang sejak pembersihan awal selama bulan Ramadan lalu. Menurutnya, kurun waktu lebih dari satu bulan tersebut dirasa sudah cukup untuk memberikan kesempatan bagi para pedagang untuk berbenah.
"Ya kan sudah sebulan kita berikan kesempatan. Demi ketertiban dan keindahan, ya mau tidak mau kita lakukan," tegasnya.
Soal permintaan relokasi pedagang, Jayadi mengatakan, masih akan dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.
"Saya kira ada tempat khusus untuk pedagang nantinya. Tidak mungkin kan untuk olahraga saja. Kalau pastinya saya tidak menjamin. Kita koordinasikan terlebih dahulu," tuturnya.
Sementara itu, Devika (29) salah satu pedagang yang berada di sayap kiri Gedung Pemprov mengakuu penertiban tersebut cukup mengejutkan. Namun demikian, dirinya mengaku, tidak mempermasalahkan aktivitas berdagangnya harus berhenti sementara karena rencana kegiatan Harganas nanti.
"Kami tahunya ini diberhentikan karena mau ada Jokowi datang kesini. Kalau saya sih nggak apa-apa. Soalnya, dari awal kesepakatannya juga sudah dijelaskan kalau berdagang disini hanya sementara," kata dia di sela, pembongkaran lapak dagangannya, kemarin.
Terlebih lagi, Devika mengaku, berdagang sebatas sambilan saja. Sehingga, dia tidak terlalu pusing bila dirinya harus menunda dagangannya beberapa hari selama kegiatan berlangsung.
Namun demikian, dia mengaku cukup heran karena selama ini dirinya merasa berdagang di lahan milik Pemkot Bandarlampung.
"Saya dulu sebelum berdagang dipanggil Pemkot untuk membuat perjanjian. Untuk itu kami tahu kalau disini bukan dagangan permanen. Saya juga nggak masalah. Tapi memang banyak teman-teman disini yang menjadi pusat pencaharian utama mereka," jelas dia.
Senada, padagang lainnya, Fadli (35) juga mengaku tidak masalah dengan penertiban yang dilakukan Satpol PP Provinsi Lampung kemarin. Menurut dia, ini sudah masuk dalam perjanjian yang menyatakan hanya boleh mendirikan bangunan sementara untuk berdagang.
Dirinya memang membuka lapak dagangannya dengan tenda bongkar pasang. Menurut dia, beginilah cara aman untuk berdagang di PKOR. "Ya kan dari awal memang sudah diberi informasi kalau dagang disini hanya boleh menggunakan bangunan sementara. Ya kita ikuti dengan seperti ini. Ini paling aman," jelasnya.
Pantauan Radar Lampung, sepanjang jalan masuk PKOR telah bersih dari pedagang. Hanya saja, saat Radar menuju bagian kiri halaman PKOR, sejumlah pedagang masih berjualan.
Di arah jalan masuk menuju stadion, sejumlah pedagang yang biasanya berjejeran sudah merapikan lapak jualannya. Hanya ada tiga lapak yang tersisa namun itu pun telah kosong. Ada titik bara api yang digunakan pedagang untuk membakar sisa kayu bekas lapak berdagang mereka. (abd/rma/c1/fik)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat: Kita Angkat Topi Jika Jokowi Berhasil Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan
Redaktur & Reporter : Budi