BACA JUGA: Status Darurat Sipil, Tank Kuasai Bangkok
Lembaga legislatif (kongres) sendiri hanya menyetujui sebagian dari RUU itu.Presiden berhaluan kiri itu memulai menolak makanan pada Kamis lalu
BACA JUGA: Buru Pembajak Maersk Line, AS Kerahkan Kapal Perang
Evo memang sangat populer di kalangan pedesaan''Tak mungkin mengakhiri mogok makan ini
BACA JUGA: KTT Asean Dibatalkan, SBY Hanya Makan Siang lalu Pulang
Mereka (oposisi) harus mengikuti kehendak rakyat,'' kata Morales yang terbaring di karpet di Istana Quemado di ibu kota La PazBersamanya, 15 pimpinan suku pribumi dan pemimpin buruh juga ikut berlemas-lemas karena tak makanMorales, presiden pribumi pertama di negeri Andean ini, tidak makan apapunNamun dia masih minum air, kata juru bicaranyaMorales memutuskan meneruskan aksinya itu untuk ''beberapa hari''Dia juga mengajak para pendukungnya di kalangan miskin itu untuk mogok makan saat akhir pekan Paskah ini
Sebenarnya biasa oposan menolak RUU pemerintahTapi, yang membuat Evo jengkel, konstitusi yang memberikan kekuasaan dan hak bagi pribumi, sebagai dasar RUU pemilu itu, telah disetujui mayoritas 60 persen dalam plebisit Januari laluEvo berencana maju lagi pada pemilu Desember bersamaan dengan pemilihan 166 legislator
Kelompok oposan menentang RUU itu, karena suku-suku minoritas mendapatkan kursi gratis sebanyak 14 kursiDan, mereka keberatan, karena yang menunjuk presiden atau Morales sendiriMorales sendiri merasa berhak, karena sukses memperjuangkan hak-hak minoritas asli
Evo Morales dikenal sebagai presiden vokalis anti-AS dan sekutu dekat Presiden Venezuela Hugo Chavez Sikap ini memberikan popularitas padanyaPolling mutakhir menunjukkan popularitasnya melampau rival terdekatnya
Mogok makan presiden itu menyusul ketegangan di lembaga legislatifPartai pemerintah bentrok dengan kubu oposisi dalam perebutan pimpinan lembaga legislatifNamun, setelah ketegangan selama 27 jam pada Kamis lalu, kata senator oposan Carlos Bohrt, kongres mungkin menyetujui garis besar RUU itu
Kongres sendiri akan rapat lagi minggu iniMereka masih memperdebatkan berapa pantasnya jumlah kursi untuk suku minoritas di legislatifSelain itu, juga akan dibahas apakah daftar pemilih tetap (DPT) akan dimutakhirkan sebelum hari pemiluTopik lain, apakah ekspatriat Bolivia juga boleh memilih.(AP/AFP/roy)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deadline Pendemo Lewat, Thailand Kian Rawan
Redaktur : Tim Redaksi