jpnn.com, NEW YORK - Merasa kecewa atas kebijakan Goodyear Tire & Rubber Co, Presiden AS Donald Trump pada Rabu (19/8) lalu, menyerukan untuk tidak membeli ban besutan produsen yang berbasis di Ohio itu.
Kampanye boikot ban Goodyear oleh Trump, menanggapi kebijakan perusahaan yang melarang atribut politik, termasuk atribut kampanye Trump di tempat kerja.
BACA JUGA: Donald Trump Minta Arab Saudi Segera Bersekutu dengan Israel
"Jangan beli ban Goodyear - Mereka mengumumkan larangan Topi Maga," tulis Trump di akun Twitter miliknya.
Mengutip Reuters, Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnany mengatakan Trump khawatir, Goodyear hanya mendukung gerakan Black Lives Matter tetapi tidak Blue Lives Matter (gerakan dukungan untuk polisi, atau MAGA).
BACA JUGA: Ban Goodyear Bikin Mobil Bisa Terbang
“Sejauh yang saya ketahui, Blue Lives Matter adalah masalah ekuitas. Ada petugas polisi di seluruh negeri ini yang menjadi sasaran karena mereka memakai lencana,” katanya dalam sebuah pengarahan.
“Goodyear perlu mengklarifikasi kebijakan mereka.”
BACA JUGA: Jelang Pilpres AS, Presiden Donald Trump Diserang Gubernur Rasa Oposisi
Gayung bersambut, menanggapi kecaman Trump, Goodyear menyebut bahwa perusahaan tidak menolerir aksi pelecehan atau diskriminasi.
"Untuk memperjelas kebijakan perusahaan lama kami, Goodyear tidak memiliki toleransi untuk segala bentuk pelecehan atau diskriminasi," katanya dalam sebuah pernyataan, lansir Reuters.
Realisasinya, Goodyear meminta seluruh karyawannya untuk tidak berkampanye atau berbicara lebar soal politik di tempat kerja.
Kampanye Trump terhadap Goodyear mendapat kecaman dari Senator Demokrat AS Sherrod Brown.
"Sangat tercela bahwa Presiden menyerukan boikot terhadap sebuah perusahaan Amerika, yang berbasis di Akron, yang mempekerjakan ribuan pekerja AS," tulisnya di akun Twitter milik ya. (Reuters/rdo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha