BACA JUGA: Pria Pengangguran Bunuh Mantan Pejabat Jepang
Kejadian tidak menyenangkan itu terjadi kemarin pagi, yakni tepat sehari setelah pengumuman hasil pemilu yang dihelat pada 16 November.Padahal seperti dilansir Reuters, Sabtu (22/11) malam terjadi adu tembak yang terjadi selama beberapa jam
BACA JUGA: Pengikut al-Sadr Tolak Perpanjangan Serdadu Paman Sam
Namun, tujuan mereka itu gagal totalBACA JUGA: Pengeran Belgia Bawa 81 Pengusaha
Untungnya, situasi di Bissau kemarin sudah kembali kondusif.BBC juga melaporkan bahwa Presiden Senegal Abdoulaye Wade mengaku mendapat telepon dari VieiraVieira mengatakan bahwa terjadi adu tembakan yang dilakukan beberapa orang tentara tepat di depan rumahnya yang berada di ibukota di distrik Tchon de Pepel’’Dia juga mengatakan bahwa tentara tadi juga menembaki rumahnya,’’ ujar Wade kepada Radio France International
Karenanya, Wade mengirimkan pasukan ke perbatasan Guinea-BissauBahkan, dia telah mempersiapkan sebuah pesawat untuk mengevakuasi Vieira beserta keluarganyaTapi, Vieira menolak meninggalkan rumahnyaMaka, Wade pun meminta agar pasukan pemberontak Guinea-Bissau untuk kembali ke barak mereka kembali
Tragedi penembakan di rumah kepala negara negeri bekas koloni Portugis itu mengundang keprihatinan Uni AfrikaApalagi terjadinya hanya berselang sehari setelah Party for the Independence of Guinea-Bissau and Cape Verde (PAIGC) yang berkuasa kembali diumumkan secara resmi memenangi suara di ParlemenDengan begitu, mereka juga menempatkan 67 wakilnya di ParlemenSaat ini, Parlemen Guinea-Bissau total terdapat 100 anggota Parlemen.
Namun, pemimpin kelompok oposisi Koumba Yala tidak bersedia mengakuiYala yang juga mantan presiden yang digulingkan pada 2003 itu menuding Vieira terlibat dalam perdagangan narkobaSelain itu, Yala yang juga ketua Social Renewal Party (PRS) juga mendapat dukungan kepala militerDalam pemilu lalu, Yala berhasil mengantongi 28 suara(dia)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rambo Thailand Jadi Instruktur Aerobik
Redaktur : Tim Redaksi