jpnn.com, DENPASAR - Presiden Indonesia Marketing Association (IMA) Suparno Djasmin mengungkapkan ancaman resesi ekonomi global yang bisa memicu penurunan keuntungan perusahaan, pengangguran meningkat, dan kemunduran ekonomi.
Terkait hal itu, Organisasi Pedagangan Dunia (WTO) bahkan menurunkan angka prediksi pertumbuhan ekonomi dari 3,3 menjadi 2,3 persen pada 2023.
BACA JUGA: Ekonomi Masih Bisa Tumbuh Baik, Ancaman Resesi Global Bagaimana?
Sebagai kunci menghadapinya, Suparno berpesan kepada masyarakat perlu berhati-hati dalam navigasi dan melakukan antisipasi terhadap ketidakpastian yang disebabkan oleh resesi global tersebut.
“Meski kondisi ekonomi global yang sedang bangkit dari pandemi Covid-19, dunia dihadapkan potensi resesi, inflasi yang didorong krisis energi, dan kondisi geopolitik yang mengganggu supply chain yang terjadi berkepanjangan,” kata Suparno dalam Rakernas IMA di Bali, Sabtu (8/10).
BACA JUGA: Kabar dari OJK soal Resesi Ekonomi Global Bikin Deg-degan
Dia menyampaikan gotong royong akan menjadi modal berharga menyambut kondisi sulit terkait adanya resesi global diperkirakan terjadi pada 2023.
“Di Indonesia, Pak Jokowi menyampaikan tahun depan perekonomian kita berpotensi kurang cerah,” ujar Suparno.
BACA JUGA: Ancaman Resesi Global Pada 2023, Praktisi Berbagi Saran
Rakernas IMA diikuti 200 perwakilan dari 89 chapter dari total 2.963 anggota di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Presiden IMA Suparno Djasmin juga menyerahkan 2.600 bibit pohon mangrove kepada Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.
Hal itu menjadi bukti arti penting perawatan lingkungan sebagai salah satu poin dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development goals/SDGs) untuk mendukung target 2030.
IMA sendiri terus mendorong sosialisasi profesionalisme pemasaran melalui branding dan meningkatkan awareness dan implementasi 17 sustainable development goals.
Salah satunya, yaitu tujuan kedelapan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak.
IMA bergabung dalam Indonesia Global Compact Network (IGCN) yang merupakan jaringan institusi dan korporasi di Indonesia.
IMA juga membentuk fungsi business sustainability untuk membangun kesadaran internal guna membantu Indonesia mencapai target-target SDGs.
Plt Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Syailendra mengajak semua pihak mengupayakan ketahanan pangan karena Indonesia punya tanah yang luas dan subur.
Senada juga disampaikan Wagub Bali Tjokorda Oka yang mengatakan pembangunan di Bali saat ini maupun ke depan sudah sesuai inisiatif SDGs.
Menurut dia, pembangunan di Bali tetap memperhatikan budaya dan lingkungan menuju kesejahteraan masyarakat.
"Kami sudah mengimplementasikan SDGs untuk pengembangan Bali ke depan dengan nama Bali Era Baru, dengan memperhatikan budaya, lingkungan, ekonomi, dan kesejahteraan," ujar Oka dalam kesempatan itu. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi