jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo berharap kunjungan Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Indonesia pada 23 Mei nanti dapat meningkatkan hubungan bilateral kedua negara di berbagai sektor.
Harapan tersebut disampaikan Bamsoet saat menerima kunjungan Dirjen Perdagangan Asia Timur, Trade Promotion Organization Iran Seyed Yousef Taheri di Jakarta, Jumat (19/5).
BACA JUGA: Ketua MPR Bamsoet Ingatkan Ancaman Kemerosotan Moral Generasi Muda Sudah di Depan Mata
"Diharapkan pertemuan Presiden Iran Ebrahim Raisi dengan Presiden Joko Widodo yang dilanjutkan dengan bertemu Pimpinan MPR RI serta Pimpinan DPR RI akan mampu meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Iran di berbagai sektor," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Jumat.
Bamsoet menyampaikan Indonesia dan Iran telah membangun hubungan diplomatik sejak 1950.
BACA JUGA: Ini Penjelasan Ketua MPR Bamsoet soal Perlunya PP Tentang Izin Senjata Api Bela Diri
Hubungan yang baik antara Indonesia dan Iran bahkan tercatat telah dimulai sejak 1.000 tahun lalu oleh Kerajaan Persia dan kerajaan-kerajaan kuno Indonesia.
Hubungan people to people contact antara Iran dan Indonesia telah terjalin sejak di masa lampau.
Sejarah mencatat, para saudagar Iran (Persia) sejak ribuan tahun yang lalu sudah melalui 'jalur sutra' ataupun 'jalur rempah' guna menjelajahi nusantara.
Mereka melakukan interaksi sosial dan budaya dengan masyarakat setempat hingga melakukan aktivitas perdagangan.
"Sebagai sesama negara berpenduduk mayoritas muslim, Indonesia dan Iran senantiasa menunjukkan kepada dunia internasional wajah Islam yang moderat, toleransi dan menjunjung tinggi penghormatan kepada kebebasan serta hak-hak politik, sosial, dan budaya," kata Bamsoet.
Indonesia dan Iran juga konsisten membantu perjuangan rakyat Palestina di berbagai forum internasional hingga tercapainya kemerdekaan bagi bangsa Palestina.
Bamsoet mendorong peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dan Iran tidak hanya dilakukan di sektor perdagangan saja, tetapi juga perlu ditingkatkan kerja sama di bidang kesehatan, minyak dan gas, kelapa sawit, pariwisata, iptek, hingga green energy.
"Dengan penduduk lebih dari 85 juta orang, Iran merupakan pasar bagi produk Indonesia dan pintu masuk jalur distribusi produk-produk Indonesia ke negara-negara di kawasan Asia Tengah dan Kaukasus," ungkap Bamsoet.
Bamsoet menyebutkan di sektor perdagangan, data statistik menunjukan pada Januari-Maret 2023 total perdagangan Indonesia dengan Iran mencapai USD 54,1 juta.
Sementara, total perdagangan Indonesia dengan Iran di tahun 2022 mencapai USD 257,2 juta. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi