jpnn.com, YOGYAKARTA - Pergantian tahun kali ini menjadi momen istimewa buat tiga gadis Madiun yakni Bunga, Arin dan Hafsah. Mereka diberi kesempatan menginap di Gedung Agung atau Istana Presiden di Yogyakarta. Begini ceritanya.
Berbagai ekspresi masyarakat terekam setelah berhasil berfoto bersama Presiden Joko Widodo. Ada yang mengucap syukur, tersenyum hingga berlari-lari kegirangan.
BACA JUGA: Jokowi Bikin Kejutan untuk Warga Saat Malam Pergantian Tahun
”Alhamdullilah ya Allah, bisa foto bersama Presiden,” ucap Bunga, siswa kelas 12 dari Madiun yang bisa berfoto bersama dengan presiden yang beken disapa Jokowi.
Itu karena beberapa jam sebelum pergantian tahun pada Minggu malam (31/12), Presiden meminta kepada ajudannya Kolonel Pnb Mohammad Nurdin agar masyarakat yang berada di depan Gedung Agung, Istana Presiden di Yogyakarta diundang untuk santap malam.
BACA JUGA: Membaca Paradoks Jokowinomics dan Gelagat Kegagalannya
Bunga dan dua temannya, Arin dan Hafsah termasuk yang mendapat keberuntungan tersebut. Saat ditanyakan berasal dari mana, mereka bertiga dengan kompak menjawab, “Madiun,”
Mereka bertiga tiba di Yogyakarta dengan modal ongkos Rp 150 ribu setiap orangnya. Kehadiran mereka di Kota Gudeg sebenarnya hanya untuk liburan menjelang tahun baru.
BACA JUGA: Tutup IHSG, Jokowi Ajak Investor Hadapi Risiko sebagai Kans
“Enggak tahu kalau ada (Presiden Jokowi). Tahunya pas nanya orang 'ini kenapa kok ramai?' Terus orangnya jawab 'ada Pak Jokowi kalau mau foto sana. Antre dulu tapi'. Kami lalu antre sabar. Sampai desak-desakan dan diinjak kakinya,” ucap Arin.
Berangkat dari Madiun pukul delapan pagi dan tiba di Yogyakarta pukul satu siang, mereka menumpang mandi di sebuah rumah sakit setelah sempat berkeliling. “Tadi mandinya di rumah sakit belakang sini,” ucap Hafsah.
Saat ditanya bagaimana perasaannya bisa berfoto bersama Presiden. Bunga mengaku senang bercampur deg-degan. “Rasanya enggak percaya, kayak mimpi,” ucapnya.
Berfoto bersama dengan Presiden, ketiga remaja ini tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyampaikan cita-citanya, yakni bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM). Alasannya karena Jokowi pernah menempuh pendidikan di sana. Arin menceritakan bahwa Presiden Jokowi mengamini cita-cita mereka tersebut.
Setelah dari Gedung Agung ketiga gadis asal Madiun ini kemudian berkeliling hingga pergantian tahun dan ingin kembali ke Madiun esok harinya (Senin, 1 Januari 2018).
Mereka pun belum mengetahui di mana akan beristirahat sebelum kembali ke daerahnya. “Ya dimana saja. Masjid bisa, yang penting nanti istirahat,” ucap Hafsah.
Ketika Jokowi mendapat laporan terkait kisah ketiga gadis Madiun ini, dia langsung memerintahkan Kepala Istana Presiden Yogyakarta Saifulah memberikan fasilitas menginap untuk ketiga remaja itu di Istana.
“Hubungi mereka dan siapkan kamar untuk mereka menginap,” pinta Jokowi.
Akhirnya setelah lewat momen pergantian tahun, sekitar pukul 00.30 WIB, mereka bertiga tidak jadi luntang-lantung karena diminta kembali ke Gedung Agung oleh pihak Istana yang menghubungi melalui telepon.
Sebenarnya mereka belum mengetahui untuk apa kembali ke Gedung Agung. Ketiganya kaget begitu tiba di ruang piket Gedung Agung ternyata mendapat kesempatan istimewa.
“Saat diminta identitas di ruang piket, kok mengisi keperluan menginap,” ucap Arin. Dia dan dua temannya masih belum percaya ketika diantar petugas ke kamar 004 Wisma Negara. “Kewel (bergetar),” tukas Hafsah.
Arin, siswa SMA Negeri 5 Madiun adalah anak pengemudi becak dan ibunya adalah ibu rumah tangga. Sementara Bunga, siswa SMA Negeri 6 Madiun, ibunya telah tiada dan ayahnya bekerja sebagai montir. Sedangkan Hafsah, siswa SMK Negeri 3 Madiun, ayahnya di Cirebon berjualan batu alam dan ibunya adalah ibu rumah tangga. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Tutup Bursa Saham dengan Rekor Membanggakan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam