Presiden Jokowi dan PM Malaysia Anwar Ibrahim Bertemu, Christina Aryani Merespons

Senin, 12 Juni 2023 – 08:38 WIB
Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Christina Aryani. Foto: Humas DPR RI

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Christina Aryani merespons lawatan Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Malaysia pada Kamis (8/6) lalu telah menghasilkan beberapa kesepakatan penting.

“Salah satunya terkait penguatan kerja sama perlindungan Pekerja Migran Indonesia,” kata Christina Aryani pada Senin (12/6).

BACA JUGA: Momen Kemesraan Bobby Menantu Jokowi dengan Ganjar Pranowo di Sumut

Lebuh lanjut, Christina menyampaikan beberapa pokok pikiran. Pertama, menyambut baik kesepakatan mengenai mekanisme khusus bilateral untuk menyelesaikan masalah-masalah pekerja migran Indonesia.

“Tentu kami juga ingin mendengar langkah konkret dari mekanisme bilateral tersebut seperti apa sehingga lebih implementatif,” kata Christina Aryani.

BACA JUGA: Christina Aryani DPR Mendukung Restrukturisasi Satgas TPPO, Begini Alasannya

Kedua, memberikan apresiasi yang tinggi kepada Presiden Jokowi yang secara khusus menyinggung persoalan warga Indonesia yang ada di depo-depo dengan harapan agar mereka segera dipulangkan.

“Terkait ini, kami sudah mengangkatnya dalam Raker dengan Kemenlu minggu lalu,” katanya.

BACA JUGA: Christina Aryani: WNA di Bali Menyambi untuk Kepentingan Bisnis

Sebagai catatan, ada sekitar lebi dari 4.800 WNI yang ada di depo-depo wilayah Semenanjung yang telah selesai masa hukumannya dan sudah saatnya dipulangkan.

Ada di antara mereka yang masuk dalam kelompok rentan sehingga urgen untuk segera dipulangkan.

“Bagi kami pembicaraan langsung Presiden Jokowi dengan PM Malaysia tentu bisa mempercepat proses pemulangan mereka. Kami sangat berharap ada tindak lanjut segera menyangkut hal ini,” ujar Christina.

Ketiga, hal yang juga diangkat kedua pemimpin adalah terwujudnya pembangunan pusat belajar komunitas (community learning center) di Semenanjung untuk memenuhi hak pendidikan anak-anak pekerja migran Indonesia.

Dia menilai hal ini merupakan isu penting dan dirinya menyatakan sangat mendukung.

Berdasarkan temuan selama ini saat melakukan kunjungan di Malaysia, kata Christina, masih banyak anak usia sekolah yang belum dapat mengakses pendidikan, kelompok anak buta huruf juga sangat tinggi.

“Ini jadi soal amat serius yang perlu segera dicarikan jalan keluarnya dimana hadirnya CLC bisa sangat membantu,” katanya.

Keempat, Christina mencatat juga terkait optimalisasi sistem satu kanal (One Channel System) untuk perekrutan dan penempatan Pekerja Migran Indonesia.

“Temuan kami, hal ini belum berjalan optimal. Kami masih menunggu berjalannya mekanisme ini berjalan sesuai konsepsi awalnya, yang salah satunya menyepakati pengelolaan sistem oleh perwakilan Indonesia di Malaysia dan Departemen Imigrasi Malaysia,” ujar Christina.

Kelima, adanya kedekatan emosional antardua pemimpin yaitu Presiden Jokowi dan PM Anwar Ibrahim tentu menjadi momentum yang baik untuk bisa memastikan semua komitmen ini berjalan baik dan optimal.

“Mumpung juga Presiden Jokowi masih menjabat dan Bapak Anwar Ibrahim jadi PM Malaysia hal-hal ini bisa diselesaikan sebelum masa jabatan berakhir,” ujar Christina.(fri/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler