jpnn.com, COLOMBO - Kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sri Lanka membuahkan hasil kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan melalui pembentukan free trade agreement (FTA) agar kedua negara makin kompetitif. Presiden Jokowi dan Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena juga memberikan perhatian besar terhadap pembangunan kapasitas dan kerja sama Indo Pasifik.
Jokowi mengungkapkan hal itu dalam dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Maithripala Sirisena di Presidential Secretariat, Colombo, Sri Lanka, Rabu petang (24/1). “Salah satunya adalah melalui pembentukan FTA. Dan saya gembira karena penjajakan FTA telah dimulai,” ujarnya.
BACA JUGA: Tiba di Sri Lanka, Jokowi Disambangi Pemimpin Oposisi
Suami Iriana itu menginginkan FTA antara Indonesia dengan Sri Lanka dilakukan secara bertahap dimulai dengan negosiasi Trade in Goods (TIGs). Sebab, Indonesia telah melakukan pengaturan semacam itu dengan beberapa negara.
Karena itu Jokowi mengharapkan negosiasi FTA-TIGs antara Indonesia dengan Sri Lanka bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari dua tahun. Kedua negara pun akan membentuk kelompok kerja (pokja) dan investasi.
BACA JUGA: Projo Berkonsolidasi agar Ganjar dan Jokowi Terpilih Lagi
Pokja tersebut akan bertugas membahas dan mengatasi hambatan perdagangan dan investasi serta secara paralel merundingkan perjanjian perdagangan. “Saya menyambut baik kesepakatan untuk membentuk Kelompok Kerja Perdagangan dan Investasi,” tegasnya.
Indonesia juga menyambut baik kerja sama Cross Regional Cumulation di sektor tembakau yang sudah berlaku sejak 2014. Jokowi mengharapkan pengaturan yang sama dapat dilakukan untuk pabrik.
BACA JUGA: Sulit Relokasi, Jokowi Ingin Warga Asmat Menetap dan Bertani
Presiden juga menyampaikan kesiapan Indonesia untuk berpartisipasi dalam pembangunan infrastruktur di Sri Lanka. Salah satu isi pembicaraan yang akan ditindaklanjuti adalah rencana PT INKA mengekspor gerbong penumpang/barang ke Sri Lanka.
Selain itu, Sri Lanka merupakan salah satu negara yang menjadi prioritas Indonesia dalam kerja sama pembangunan kapasitas. Oleh karena itu, Presiden Jokowi mengusulkan kerja sama dalam penanganan bencana dan pendidikan.
“Sebagai sesama negara yang rentan bencana alam, kedua negara perlu memperkuat kerja sama untuk tingkatkan kesiapan dan kewaspadaan, dan pengelolaan dampak bencana,” kata mantan wali kota Solo itu.
Sementara untuk kerja sama di kawasan Samudera Hindia, Presiden Jokowi melihat ada potensi ekonomi yang sangat besar. Indonesia dan Sri Lanka dapat berkontribusi untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil dan sejahtera.
Menurut Jokowi, sudah saatnya kerja sama lingkar Samudra Hindia dikaitkan dengan Indo-Pasifik. “Kerja sama Indo-Pasifik ini harus dilakukan secara terbuka dan transparan; inklusif, dan menghormati hukum internasional. Juga harus didasarkan rasa saling percaya dan habit of dialogue,” harapnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Slogan Kerja Kerja Kerja, Faktanya Impor Impor Impor
Redaktur : Tim Redaksi