Presiden Jokowi Lebih Berkelas jika Akhiri Masa Jabatan dengan Happy Ending

Senin, 07 Maret 2022 – 18:51 WIB
Pangi Syarwi Chaniago. Foto: dokumen JPNN.Com/Ricardo

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan mayoritas publik menolak ide tentang penambahan masa jabatan presiden.

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu menilai wacana tersebut sebagai 'testing the water' atau mengetes air untuk memancing reaksi publik.

BACA JUGA: Mahfud MD Ungkap Sikap Jokowi soal Penundaan Pemilu 2024, Jelas Sudah

Ternyata, publik mengkhawatirkan perpanjangan masa jabatan presiden akan mengembalikan Indonesia ke pemerintahan otoriter.

"Temuan Voxpol Center Research and Consulting pada Juli 2021 sudah jauh-jauh hari memotret fenomena penolakan masyarakat dengan wacana testing the water tersebut," ujar Pangi dalam keterangan resminya, Senin (7/3).

BACA JUGA: Usul Penundaan Pemilu 2024 Narasi Lain dari Perpanjangan Masa Jabatan Presiden

Ipang -panggilan akrabnya- memerinci 73,7 persen responden survei Voxpol menolak masa jabatan presiden ditambah menjadi 3 periode.

Selanjutnya, sebanyak 34,4 persen dari responden yang menolak itu menganggap perpanjangan masa jabatan presiden merupakan kemunduran demokrasi, sedangkan 28,2 persen lainnya menyebut hal itu akan menghambat regenerasi kepemimpinan.

BACA JUGA: Sepertinya Muhaimin Ambigu, Mau Jadi Capres tetapi Dorong Penundaan Pemilu

Adapun 9,9 persen responden menolak ide perpanjangan masa jabatan presiden dengan alasan untuk menghindari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) maupun oligarki. Selain itu, ada  8,7 persen tidak mau menjadi pengkhianat demokrasi.

Sisanya, ada 4,6 persen responden menganggap wacana itu hanya ulah oknum tertentu yang ingin menjebak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan yang tidak sesuai dengan amanat konstitusi negara," tutur Ipang.

Dosen ilmu politik di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, itu menegaskan perpanjangan masa jabatan presiden sama saja mengacaukan siklus demokrasi.

Oleh karena itu, Ipang mengharapkan Presiden Jokowi memosisikan diri sebagai negarawan yang menaati konstitusi dan mengakhiri masa jabatannya secara baik.

"Berkuasa adalah candu, tetapi jauh lebih berkelas mengakhiri masa jabatan presiden dengan happy ending," kata Pangi. (mcr18/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Publik Puas Banget kepada Jokowi, PAN Setuju Pemilu 2024 Diundur


Redaktur : Antoni
Reporter : Mercurius Thomos Mone

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler