Presiden Jokowi Melepasliarkan 500 Burung di Bogor

Minggu, 11 Maret 2018 – 16:08 WIB
Presiden Joko Widodo dan Menteri LHK Siti Nurbaya di Festival dan Pameran Burung Berkicau Tingkat Nasional. Foto: KLHK

jpnn.com, BOGOR - Presiden Joko Widodo melepasliarkan 500 ekor burung di Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (11/3). Kegiatan ini adalah bagian dari Festival dan Pameran Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Presiden Jokowi, yang diikuti Komunitas Burung se-Indonesia.

"Ini sebuah kekayaan besar yang diberikan Allah. Oleh sebab itu saya sangat menghargai tadi banyaknya penangkaran burung di daerah sekarang ini. Contoh penangkaraan jalak Bali dulu akan punah, sekarang setelah ditangkarkan jumlahnya jadi banyak sekali," ujar presiden.

BACA JUGA: Kisah Pejuang Wanita di Tengah Pencegahan Karhutla

Indonesia memiliki keanekaragaman burung yang sangat tinggi di dunia. Ada sekitar 1.660-an spesies burung, dan tercatat lebih dari 372 jenis burung endemik, yaitu jenis burung yang tidak dapat ditemukan di negara lain di dunia.

Festival dan Pameran Burung Berkicau Tingkat Nasional Piala Presiden Jokowi ini sendiri diikuti sekitar 4.000 jenis burung dari sekitar 700 orang pemilik. Presiden Jokowi juga menyertakan burung peliharaannya dalam kontes tersebut. Ada 18 jenis burung yang dilombakan yaitu Murai Batu, Cucak Rawa, Madu, Pengantin (Kolibri Ninja), ciblek dan lain-lain.

BACA JUGA: Jadikan Riau Bebas Asap, Manggala Agni Kawal Asian Games

Menurut Pak Jokowi, kegiatan ini sangat positif untuk memberi ruang bagi penggemar burung, dan tetap dilakukan berbagai aksi melepasliarkan burung ke alam.

BACA JUGA: Bagikan SK Perhutanan Sosial, Jokowi Telah Memacu 4 Tujuan

"Penangkaran seperti ini yang saya kira selain memberikan ruang bagi penggemar burung juga bisa menjaga spesies itu dari kepunahan," tegas Jokowi.

Terpenting, kata dia, dari sisi perizinan harus berasal dari program penangkaran. "Saya kira izin mulai akan dirapikan supaya lebih jelas," imbuh Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi, Menteri LHK Siti Nurbaya, Koordinator Stafsus Presiden Teten Masduki, dan Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman.

Menteri Siti mengatakan, kontes peraga dan kicau burung merupakan bagian dari budaya masyarakat Indonesia, yang berkembang sejak tahun 1970-an dan bernilai ekonomi.

Menurut perkiraan komunitas burung, putaran nilai ekonomi burung setahun dapat mencapai rata-rata Rp1,7 triliun dari tahun 2009 hingga sekarang. Hingga saat ini tercatat sebanyak 51 jenis burung telah ditangkarkan di Indonesia, sedangkan untuk burung kicau, ada sekitar sembilan jenis yang sudah ditangkarkan.

Adapun jumlah penangkaran burung di Indonesia terdapat 428 unit, dari total 1.018 unit penangkar satwa. Sebagai syarat izin penangkaran, sebanyak 10 persen hasil tangkaran harus dilepaskan ke alam.

"KLHK akan melakukan pembinaan. Persyaratan protokoler harus dipenuhi menurut aturan nasional maupun konvensi internasional, sampai nanti betul-betul menjadi ajang kontes internasional yang bercirikan asli Indonesia," kata Menteri Siti.

Kontes peraga dan kicau burung nantinya akan dikembangkan secara sistematis dari tradisi yang sudah ada untuk menjadi bernilai daya saing internasional dan memberikan kesejahteraan yang nyata bagi rakyat. Semua burung yang diikutsertakan juga harus berasal dari lembaga konservasi, serta memiliki ring tanda penangkaran.

"Kami lakukan bertahap, phasing out dalam 2-3 tahun ke depan sudah harus seluruhnya memiliki ring. KLHK dan LIPI bersama stakeholders terkait segera merumuskan langkah-langkah operasional ini untuk kepentingan bersama, pemerintah dan masyarakat," tegasnya.

Menteri Siti juga mengimbau pada komunitas burung dan masyarakat, serta karyawan/ti kantor pemerintah untuk mulai melepasliarkan burung-burung ke alam.

"Ini akan dilakukan di seluruh Indonesia, dilaksanakan secara reguler mulai tahun ini. KLHK akan merintis bersama-sama LIPI dan komunitas burung se-Indonesia," katanya. (adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berkat Perhutanan Sosial, Ekonomi Masyarakat Meningkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Menteri Siti   KLHK  

Terpopuler