jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan peringatan kepada seluruh kepala daerah terkait penggunaan APBD.
Eks Gubernur DKI itu menyebut telah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait sisa dana APBD.
BACA JUGA: Jokowi Resmikan Bendungan Seharga Rp 1,27 Triliun, Punya Spesifikasi Luar Biasa
Berdasarkan laporan Menteri Keuangan, dana APBD masih tersedia Rp 226 triliun, padahal sebelumnya pada Oktober Rp 170 triliun.
"Ini perlu saya peringatkan. Lho uang kita sendiri tidak digunakan kok mengejar orang lain untuk uangnya masuk? Logikanya enggak kena, uang kita sendiri dihabiskan realisasikan segera, habis waduh sudah tidak ada APBD, baru mencari investor untuk datang, logika ekonominya seperti itu," tegas Presiden Jokowi saat peresmian pembukaan "Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi Tahun 2021".
BACA JUGA: Pak Jokowi, Masih Banyak Warga Pandeglang Butuh BSPS
Menurutnya, jumlah uang yang belum dibelanjakan terlampau banyak.
"Kalau dimiliarkan Rp 226 ribu miliar, ini gede sekali! Segera dihabiskan dulu, realisasikan, baru kita bicara ke investor mana uangmu? Realisasikan juga itu jadi dampaknya dobel," tambah Presiden.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan Yusril Bertemu Bahas Hal Penting
Presiden Jokowi pun menyebut bahwa saat ini defisit APBN sudah mencapai Rp 548 triliun.
"Sebagian APBN itu ditranfer ke daerah sebanyak Rp 642 triliun, baik ke provinsi, kabupaten, kota, uangnya ada di APBD bapak ibu semua, ada di APBD provinsi, APBD kota, APBD kabupaten artinya itu uang yang siap Rp 642 triliun," ungkap Presiden.
Presiden Jokowi mendesak agar pemerintah daerah dapat mempergunakan dana itu dengan semaksimal mungkin.
Selain itu, kementerian, daerah, dan lembaga harus menanggalkan ego sektoral.
"Semua harus memiliki visi yang sama, semuanya harus memiliki keinginan yang sama untuk memajukan daerahnya kabupaten, kota, provinsi dan tentu memajukan negara kita Indonesia," tambah Presiden Jokowi. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Elvi Robia