jpnn.com, JAKARTA - Presiden Jokowi sudah menetapkan susunan Kabinet Indonesia Maju dan menunjuk 12 orang wakil menteri, Jumat (25/10).
Presiden Widodo menyampaikan permintaan maaf kepada sejumlah pihak yang tidak terakomodasi ke dalam Kabinet Indonesia Maju.
BACA JUGA: Satire dari Maruf Amin soal Garis Tangan Menteri dan Wamen, Tajam tetapi Lucu
Dari 300 nama calon menteri yang diusulkan sejumlah kelompok, hanya 34 yang bisa menjadi menteri. Artinya, ada 266 orang yang sudah pasti kecewa, ditambah para pengusulnya.
"Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang pasti kecewa. Artinya pasti yang kecewa lebih banyak dari yang senang dan mungkin juga sebagian dari yang hadir ada yang kecewa. Jadi saya mohon maaf tidak bisa mengakomodasi semuanya, karena sekali lagi ruangnya hanya 34," kata Jokowi dalam pidatonya saat peresmian pembukaan Musyawarah Besar ke-10 Pemuda Pancasila (PP) di Hotel Sultan, Sabtu (26/10).
BACA JUGA: Pernyataan Ketum PB PGRI tentang Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud
Presiden Jokowi menyebut dirinya menerima usulan 300 nama tokoh dari sejumlah kalangan, untuk diangkat menjadi menteri.
Mantan gubernur DKI Jakarta itu, penyusunan kabinet merupakan tugas yang sulit karena harus menyesuaikan beragam latar belakang.
BACA JUGA: Beginilah Suasana saat Nadiem Makarim Bertemu Para Guru, Heboh
"Kita harus melihat urusan yang berkaitan dengan daerah, urusan yang berkaitan dengan suku, urusan yang berkaitan dengan agama. Semua proporsinya harus sesuai betul, yang berkaitan dengan partai, dengan profesional. Tidak mudah menyusun kabinet yang harus beragam, karena memang Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika," ujar Presiden Jokowi.
Presiden menjelaskan terpilih atau tidak dalam demokrasi adalah hal yang lumrah. Dalam Undang-Undang Dasar, pemilihan menteri-menteri kabinet merupakan hak prerogatif Presiden.
"Tapi saya yakin Indonesia memiliki budaya luhur, Indonesia mempunyai Pancasila yang menyatukan perbedaan pendapat, perbedaan pilihan itu juga wajar. Tapi persatuan, kebersamaan adalah segala-galanya buat kita," tutur Presiden.
Presiden bersama Ketua Pemuda Pancasila Japto Soerjosoemarno telah meresmikan pembukaan musyawarah tersebut,.
Pada kesempatan tersebut, Presiden Jokowi juga mendapat kartu tanda kehormatan Pemuda Pancasila. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo