jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengaku sangat optimistis dalam pengendalian pandemi Covid-19 di tanah air.
Optimisme tersebut didasari oleh sejumlah angka-angka yang menjadi indikator pengendalian virus Corona di Indonesia.
BACA JUGA: Kata Supriansa, Habib Rizieq Tak Perlu Risau
Hal itu disampaikan Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi, dalam arahannya pada sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/12).
Sidang kabinet paripurna tersebut diselenggarakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
BACA JUGA: Guru Honorer Tua Belum Menyerah, Targetnya Keppres PNS dari Presiden Jokowi
"Melihat ini (angka-angka indikator), sebetulnya kita sangat optimistis dalam pengendalian Covid ini," ucap Presiden Jokowi.
Namun, Presiden Ketujuh RI itu mewanti-wanti jajarannya ketika terjadi pertambahan kasus positif Covid-19. Hal itu seperti yang terjadi pada rapat Senin (30/11) kemarin di Istana Merdeka.
BACA JUGA: Cerita Anies Baswedan tentang Kesehatannya Setelah Positif Covid-19
Kemarin, Presiden Jokowi memperingatkan dua provinsi yang mengalami peningkatan kasus positif Covid-19 secara dratis, yakni Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
"Kalau ada peningkatan sedikit saja pasti saya akan berikan warning secara keras, karena kita enggak mau ini keterusan. Jadi, saya ingatkan itu karena memang ada kenaikan sedikit. Itu yang harus segera diperbaiki," ujar Jokowi.
Dalam forum itu Jokowi memaparkan sejumlah angka sebagai indikator penanganan Covid-19. Di mana per 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia sebesar 83,6 persen.
Angka tersebut jauh lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di posisi 69,03 persen.
"Kemudian yang berkaitan dengan kasus aktif, angka kasus aktif di Indonesia sekarang ini 13,25 persen. Ini juga jauh lebih baik dari angka rata-rata kasus aktif dunia yaitu di angka 28,55 persen," jelasnya.
Jokowi menilai, setiap bulan hasil kinerja penanganan pandemi Covid-19 juga menunjukkan arah yang baik.
"Hanya yang masih belum dan perlu terus kita perbaiki yaitu di angka kematian. Itu kita masih di 3,1 persen. Angka kematian dunia 2,32 persen," pungkas Jokowi.(tan/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga