Presiden Jokowi: Orang Maluku Selalu di Hati

Jumat, 24 Februari 2017 – 19:14 WIB
Presiden Joko Widodo menerima penganugerahan gelar kehormatan dari masyarakat adat Maluku, Jumat (24/2). Foto: Biro Setpres

jpnn.com - jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima penganugerahan gelar kehormatan dari masyarakat adat Maluku, saat kunjungan kerjanya ke Ambon, Jumat (24/2).

Gelar yang diberikan kepada orang nomor satu di negeri ini adalah 'Upu Kalatia Kenalean Da Ntul Po Deyo Routnya Hnulho Maluku".

BACA JUGA: Jokowi Naik Mobil Bareng Ahok, Fadli Zon: Membingungkan

Gelar adat kehormatan yang dapat diartikan dengan pemimpin besar yang peduli terhadap kesejahteraan hidup masyarakat adat Maluku.

Penganugerakan dilakukan oleh Ketua Majelis Latupati Maluku, Bonifaxius Silooy, di Kristiani Center, Ambon.

BACA JUGA: Fahri: Semua yang Dilakukan Gubernur itu Kampanye

Pemberian gelar sendiri didasari pada keputusan majelis adat Maluku yang terdiri atas para tetua adat atau Latupati.

"Saya merasa sangat terhormat sekali dan mengucapkan terima kasih atas penganugerahan gelar adat kehormatan Maluku kepada saya. Saya memahami bahwa gelar ini disertai dengan tanggung jawab untuk memajukan Maluku, untuk menyejahterakan rakyat Maluku," ujar Presiden Jokowi.

BACA JUGA: MRT Ditargetkan Beroperasi Maret 2019, Jokowi Minta...

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyatakan kebanggaannya pada kearifan lokal rakyat Maluku yang berbasis persaudaraan.

Dengan falsafah Siwalima, perbedaan dan keragaman budaya masyarakat Maluku dapat dipersatukan.

"Menggunakan falsafah Siwalima yang menyatukan semua perbedaan kelompok, menjadi kekuatan perekat yang abadi. Sejarah sudah menyaksikan bagaimana kearifan lokal Maluku dapat dengan cepat memulihkan keadaan setelah terjadinya konflik sosial pada waktu yang lalu," ucapnya.

Terhadap semangat persaudaraan tersebut, mantan wali kota Surakarta menyampaikan harapan agar masyarakat Maluku dapat terus merawat keanekaragaman yang ada sambil terus mengupayakan keharmonisan.

Sebagai bentuk terima kasih kepada masyarakat adat Maluku, Presiden Jokowi sempat membacakan sebuah pantun dalam bahasa lokal.

Maknanya, walaupun terpisah dengan jarak yang cukup jauh, masyarakat Maluku akan tetap berada di hatinya.

"Panah gurita di ujung tanjong, cari bia di ujung meti. Biar tapisah gunung deng tanjong, orang Maluku selalu di hati," demikian pantun dibacakan yang langsung mengundang tepuk tangan hadirin.

Setelah menerima anugerah gelar adat kehormatan, Presiden dan rombongan menunaikan shalat Jumat di Masjid Al Fattah Kota Ambon.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... SA Terancam Hukuman Mati, Begini Respons Jokowi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler