jpnn.com, CIBUBUR - Presiden Joko Widodo tidak menyia-nyiakan momentum saat menghadiri Jambore Peternakan Nasional 2017 yang digelar Kementerian Pertanian di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Minggu (24/9).
Presiden yang sejak sepuluh bulan lalu mulai mencoba memelihara domba, menanyakan banyak hal pada para peternak. Mulai dari cara merawat, hingga nilai ekonomis yang dihasilkan dari peternakan.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Diam-diam Belajar jadi Peternak
"Berarti kalau pelihara kambing, semakin banyak maka akan semakin dimudahkan biaya perawatannya," ujar Jokowi saat mendengar penjelasan salah seorang peternak, Sugiharto yang kini memiliki 206 ekor kambing.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini kemudian menanyakan soal hewan ternak terkena penyakit dan terkait kebutuhan pakan.
BACA JUGA: Asuransi Tanaman Padi Bikin Para Petani Happy
Sugiharto menjelaskan pentingnya memilih bibit yang baik. Kemudian penting dipastikan ternak lolos uji dan bebas dari penyakit. Dalam hal ini kerja sama dengan dinas peternakan menurutnya sangat penting.
Sementara terkait pakan, Ketua Umum Perserikatan Peternak Kambing Domba Daerah Istimewa Yogyakarta Didi mengatakan, mereka telah membentuk pabrik pangan sendiri, sehingga tidak tergantung dengan perubahan harga pakan di pasaran.
BACA JUGA: Kedatangan Mentan Ke Jateng Disambut Hujan
"Ini yang namanya mengkorporasi peternak. Jadi ada industri bibit, indukan, pakan dan lain-lain. Ini yang saya sampaikan tadi tadi di depan," ucap Presiden Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo ini optimistis, jumlah ekspor hewan ternak Indonesia ke depan dapat makin baik. Jika peternak saling bergandengan tangan membentuk pola-pola menyerupai korporasi.
"Ekspor bisa karena sudah diindustrikan. Kalau belum, sulit bersaing dan tak efisien. Nanti saya akan lihat apakah industri sudah berjalan dengan baik. Kami dari sisi pemerintah hanya berikan policy," pungkas Jokowi.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Industri Pakan Ternak Maksimal Memanfaatkan Jagung Lokal
Redaktur & Reporter : Ken Girsang