Presiden Jokowi: Sebagai Panglima Tertinggi TNI, Saya...

Selasa, 08 November 2016 – 04:45 WIB
Presiden Joko Widodo menyambangi Markas Besar TNI AD yang tak jauh dari Istana Negara, kemarin (7/11). Dia datang khusus untuk mengapresiasi kinerja jajaran TNI selama menjaga keamanan pada unjuk rasa Bela Islam pekan lalu. Foto: RAKA DENNY/JAWAPOS

jpnn.com - JAKARTA – Presiden Joko Widodo kemarin mengunjungi sejumlah pihak yang berkaitan dengan aksi demonstrasi 4 November lalu. Dimulai dari Mabes TNI AD.

Di lokasi tersebut, Presiden mengapelkan 2.185 pasukan yang terlibat dalam pengamanan aksi demonstrasi.

BACA JUGA: Rekayasa Mahaguru Dimas Kanjeng, Rekrut Pengemis

Dia mengapresiasi kerja keras para prajurit dalam mengamankan jalannya aksi sehingga berlangsung damai sampai selesai.

’’Saya yakin bukan hanya saya, namun seluruh rakyat Indonesia memberikan apresiasi atas soliditas, kekompakan, dan penggunaan caracara persuasif,’’ tuturnya.

BACA JUGA: Polisi Amankan Empat Kader HMI Terkait Kericuhan Demo 4 November

Dia ingin TNI dan Polri menjadi agen utama dalam mempersatuakan bangsa Indonesia yang terdiri dari 17 ribu pulau, beragam suku, ras, dan agama.

TNI dan Polri diminta untuk tidak ragu-ragu bertindak untuk menjaga keutuhan bangsa.

BACA JUGA: Pasca Aksi Damai 4/11, 2.185 Prajurit TNI Terima Pengarahan Presiden

’’Sebagai panglima tertinggi TNI, saya telah memerintahkan agar tidak mentolerir gerakan yang ingin memecah belah bangsa, mengadu domba bangsa dengan provokasi dan politisasi,’’ tegasnya.

Disinggung mengenai aktor politik yang dituding melakukan provokasi, Jokowi menjawab diplomatis. ’’Nanti kita lihat, nanti kita lihat,’’ ucap Kader PDIP itu.

Begitu pula saat sorenya Jokowi mengunjungi kantor PBNU. Dia diterima oleh Rais Aam PBNU KH MA’ruf Amin dan Ketua Umum Tanfidziyah NU KH Said Aqil Siroj.

Dia mengapresiasi NU yang menjadi penyangga utama NKRI dan Pancasila. Khususnya, yang berkaitan dengan toleransi dan persatuan bangsa.

Selain itu, dia mengapresiasi jajaran PBNU atas pernyataan-pernyataan yang mampu mendinginkan suasana.

’’Sehingga demo 4 Nvember kemarin sampai sore berjalan dengan baik dan damai,’’ terang mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Sementara itu, Said Aqil secara terbuka melontarkan kritik atas pernyataan Jokowi yang menyebut kerusuhan usai aksi demo ditunggangi aktor politik.

’’Tidak tepat untuk menstigma bahwa aksi damai 4/11 ditunggangi oleh kelompok-kelompok tertentu,’’ ujarnya.

Menurutnya dia, lebih baik aksi demonstrasi tersbeut menjadi pelajran bagi semua pihak.

Dia juga menilai pemerintah lamban dalam melakukan komunikasi politik dengan rakyat. NU mendesak pemerintah agar segera berdialog secara lebih intensif dengan seluruh tokoh lintas agama dan para pemuka masing-masing agama.

 Harapannya, ke depan bisa terbangun suasana yang lebih kondusif.

Khusus bagi warga NU, Said Aqil mengingatkan bahwa umat Islam Indonesia masih punya agenda besar.

Ada tantangan ekonomi, budaya, radikalisme, dan terorisme yang masih harus diselesaikan bersama-sama demi kemaslahatan umat.

’’Jauh lebih besar daripada ngurusi yang satu orang ini lah (ahok),’’ tambahnya. (idr/dod/byu)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keliling Ucap Terima Kasih, Kali Ini Jokowi ke PBNU


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler