jpnn.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai perlu segera mengevaluasi para menteri, menyusul hasil survei PolMark Indonesia yang mencatat terdapat sejumlah nama dinilai berkinerja kurang baik.
Antara lain, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno.
BACA JUGA: Menginap di Sorong, Pak Jokowi Jadi Korban Listrik Biarpet
Menurut pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Ahmad Ma'ruf, sebenarnya secara umum Rudiantara memiliki kinerja yang cukup baik. Namun sayangnya, dinilai lamban menangani kasus-kasus yang meresahkan masyarakat.
"Banyak situs penyebar konten pornografi, SARA dan bahkan hoaks, gagal ditangani dengan cepat,” ujar Ma'ruf, Kamis (21/12).
BACA JUGA: Anies Baswedan Dibenturkan dengan Presiden Jokowi
Demikian juga dengan Menteri Rini. Ahmad, yang juga peneliti senior pada Lembaga Riset Inspect ini, menilai Rini lamban melakukan restrukturisasi.
Akibatnya, banyak BUMN tetap menjadi beban anggaran karena selalu defisit. Padahal diharapkan dapat berkontribusi besar.
BACA JUGA: Pak Jokowi Bagi-bagi Sertifikat Tanah Lagi
“Juga tidak mampu mengevaluasi para direksi dan komisaris. Apalagi banyak komisaris yang masuk karena kedekatan politik dan celakanya bukan pendukung Jokowi," katanya.
Karena itu Ma'ruf menyarankan Jokowi perlu segera melakukan evaluasi, terutama nama-nama yang dinilai gagal mencapai kinerja.
"Saya kira presiden sudah punya instrumen untuk mengkaji kinerja para menterinya," kata Ma'ruf.
Polmark Indonesia diketahui merilis hasil survei pada Senin (18/12). Disebutkan, 75,8 persen responden menyatakan puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo.
Polmark juga merilis nama-nama menteri yang paling banyak diperbincangkan karena kinerja. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berada di urutan teratas (33 persen).
Kemudian disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani (6,6 persen) dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa (5,8 persen).
Menurut Direktur Operasional PolMark Indonesia Maikal Febriant, menonjolnya nama Susi karena selama ini sangat aktif mempublikasikan aktivitas yang dilakukan sehari-hari.
"Saat ini anak-anak kecil saja tau persis tag line yang dibangun Ibu Susi, yaitu tenggelamkan. Hal yang sama berlaku dengan Ibu Sri Mulyani, sehingga masyarakat menganggap kinerja mereka yang lebih baik," pungkas Maikal.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semoga Pak Jokowi Sepenuh Hati Membela Rakyat Palestina
Redaktur & Reporter : Ken Girsang