Presiden Jokowi Tak Usah Bangun Citra Lewat Media

Kamis, 26 Oktober 2017 – 23:20 WIB
Presiden Jokowi menyalami warga. Foto: Ifransyah/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla dinilai masih memiliki segudang pekerjaan rumah yang harus dihadapi dua tahun ke depan, di tengah keberhasilan menggenjot pembangunan infrastruktur dan menjaga situasi tetap kondusif.

Menurut pengamat politik Adi Prayitno, pekerjaan rumah tersebut antara lain terkait lapangan kerja yang masih sangat minim, angka kemiskinan dan harga kebutuhan pokok yang masih tinggi.

BACA JUGA: Pertemuan Megawati-Jokowi Pertanda Reshuffle Makin Dekat?

“Kemudian juga terkait pungutan liar, juga masih banyak terjadi serta rendahnya daya beli masyarakat. Saya kira hal-hal tersebut merupakan pekerjaan rumah yang harus dibenahi sebelum periode 2019 berakhir,” ujar Adi di Jakarta, Kamis (26/10).

Pengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah Jakarta ini menyadari, untuk merampungkan seluruh pekerjaan rumah yang di maksud tentu tidak mudah. Karena itu pemerintah harus fokus bekerja, tak usah berpuas diri dengan survei yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat cukup tinggi.

BACA JUGA: Jokowi Bakal Diserang Bertubi-tubi, Ini Saran dari Boni

“Jelang tahun politik 2018 dan 2019 energi bangsa akan tergerus habis urus politik. Pada saat itulah Jokowi harus tetap bekerja di jalan sunyi sekalipun tanpa publisitas," ucapnya.

Presiden Jokowi kata peneliti pada The Political Literacy Institute ini, tak usah membangun citra lewat ragam media. Cukup ditunjukkan dengan kerja nyata seperti yang sudah dilakukan selama ini. Yaitu berpolitik dengan bekerja nyata untuk rakyat.

BACA JUGA: Hmmm, Sepertinya Penentang UU Ormas Ngebet Tumbangkan Jokowi

“Itulah sejatinya citra, bukan citra tanpa kerja nyata,” pungkas Adi.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kunci Pertumbuhan Ekonomi Bukan APBN tapi Dua Hal Ini


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler