Presiden Kritisi Pers Soal Pendidikan Politik

Sabtu, 02 November 2013 – 01:04 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sejak dulu media massa Indonesia adalah salah satu bagian penting dari fungsi kontrol untuk mengawasi pemerintah dan penguasa. Namun, di sisi lain Presiden merasa masih ada kekurangan yang belum dilengkapi oleh pers di Indonesia. Yaitu pendidikan politik terhadap masyarakat.

"Yang kurang menurut saya peran pers dalam pendidikan. Pendidikan dalam arti luas, pendidikan politik, pendidikan demokrasi, pendidikan kewarganegaraan. Memang kurang menarik dibanding mengontrol, mengkritisi. Padahal dua-duanya diperlukan," kata Presiden di Istana Negara, Jumat, (1/11).

BACA JUGA: KPK Bisa Jerat Istri Akil Dengan Pencucian Uang

Menurut Presiden pendidikan politik sangat penting untuk masyarakat. Terutama jelang Pemilu 2014. Masyarakat, kata dia, perlu tahu sosok yang layak dipilih untuk menjadi kepala negara.

Namun, sebagian konten media massa dan media sosial justru banyak mengubah alam pikiran masyarakat. Ia berharap pers lebih seimbang dalam memberikan informasi pada masyarakat Jika media massa memberi informasi yang tidak seimbang, Presiden khawatir, masyarakat tidak dapat mempersiapkan pilihan terbaik saat pemilu nanti.

BACA JUGA: PDIP Tak Akan Koalisi

"Saya titipkan kepada pers Indonesia bukan untuk kepentingan saya karena sudah mau selesai masa jabatan, tapi untuk kebaikan demokrasi. Jalankan kedua fungsi itu secara seimbang.  Kebebasan tanpa rule of law akan membahayakan demokrasi," tandas Presiden. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Menperin Khawatir Terjadi PHK

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tugaskan Lemsaneg Telusuri Dugaan Penyadapan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler