Tugaskan Lemsaneg Telusuri Dugaan Penyadapan

Jumat, 01 November 2013 – 22:14 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro menyatakan pihaknya telah meminta Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) untuk memastikan dugaan penyadapan yang diduga dilakukan oleh Amerika Serikat dan Australia. Oleh karena itu, Purnomo mengaku belum bisa memastikan bahwa AS dan Australia menggelar operasi penyadapan terhadap pejabat-pejabat di Indonesia untuk mendapat informasi penting.

"Kita akan tunggu laporan dari Lemsaneg. Sebelum ada kepastian, saya belum bisa sampaikan sesuatu. Walaupun di sana-sini sudah ada suara-suara kita termasuk yang disadap dan lain sebagainya," kata Purnomo di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat, (1/11).

BACA JUGA: Kesampingkan Koalisi, Prioritaskan Kabinet Ahli

Mantan Menteri ESDM itu menambahkan, setiap sistem informasi yang tidak terbuka, selalu dijaga oleh Lemsaneg. Jika presiden berangkat ke luar negeri, kata dia, selalu ada staf Lemsaneg yang ikut.

Staf Lemsaneg, tuturnya, bertugas memberikan perlindungan terhadap komunikasi negara. Karenanya Lemsaneg saat ini diminta meneliti semua sistem negara terkait dugaan penyadapan itu.

BACA JUGA: Diperiksa KPK, Bupati Empat Lawang Dicecar soal Sidang MK

"Semua sistem kita diteliti. Sistem kita pakai tradisional, buka tutup buka tutup. Kalau kita komunikasi dengan Mabes TNI misalkan kita buka, kalau sudah kita tutup. Jadi mereka (negara lain) enggak bisa masuk," ujar Purnomo.

Sementara itu, Menkopolhukam Djoko Suyanto berharap penyadapan itu tidak benar terjadi. "Apabila benar tentu kita tidak happy. Apabila ada, kita pasti akan sampaikan itu adalah tidak profesional dan tidak lazim dilakukan oleh negara-negara. Jerman juga akan lakukan yang sama ketika dia tahu disadap," tandas Djoko.(flo/jpnn)

BACA JUGA: Polisi Belum Juga Temukan Perusak Rumah Adiguna

BACA ARTIKEL LAINNYA... ForDIS Jakarta Dideklarasikan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler