jpnn.com, BRASIL - Kebanyakan negara yang diserang wabah corona, Presiden menjadi ujung tombak pemberlakuan karantina dalam upaya memutus mata rantai virus mematikan tersebut. Namun berbeda di Brasil.
Mengutip BBC, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, justru ikut turun ke jalan menolak pemberlakuan lockdown di negaranya. Sontak, kritikan mengalir ke dirinya.
BACA JUGA: Diberitakan Positif Corona, Presiden Brasil Jair Bolsonaro Sewot
Dalam beberapa pekan terakhir, Bolsonaro memang diketahui bersitegang dengan para pejabat negara yang prokebijakan lockdown, seperti ke pejabat negara bagian hingga Menteri Kesehatannya sendiri yang akhirnya dipecat.
Bagi Bolsonaro, keputusan lockdown adalah tindakan kejahatan sekaligus diktator.
BACA JUGA: Terjebak Lockdown, 2 Pengusaha Tidur di Mobil 21 Hari
Presiden Bolsonaro dianggap sejumlah pembantunya telah mengambil sikap menyepelekan corona, dengan memilih untuk membiarkan kegiatan ekonomi di Brazil berjalan seperti biasa.
Di hadapan pendukungnya yang berunjuk rasa, Bolsonaro mengatakan para pengunjuk rasa adalah "patriot" karena membela kebebasan individu.
BACA JUGA: Pagi Menyenangkan di RSUD Jayapura Papua
Selain menuntut diakhirinya penguncian, beberapa dari demonstran yang hadir juga mengangkat tanda-tanda yang menyerukan agar Kongres Brasil dan Mahkamah Agung ditutup.
Sementara itu, yang lain mengatakan mereka ingin militer mengambil alih penanganan krisis virus corona.
Dari worldmeter, per Selasa (21/4), Brasil memiliki sedikitnya 40.743 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi, angka tertinggi di Amerika Latin. Sedikitnya 2.587 orang di negara itu telah meninggal karena corona. (BBC/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha